Pengemudi sebaiknya memastikan busi yang dipilih sesuai dengan model dan merek kendaraan mereka untuk memaksimalkan kinerja.
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget Rp160.000, Cukup Lakukan Langkah di Bawah Ini
3. Perhatikan Jenis Busi Berdasar Tingkat Panasnya
Jika Ingin Melakukan Peningkatan Namun begitu, jika pemilik kendaraan berniat untuk meningkatkan performa kendaraannya, bukan berarti busi tak diperbolehkan keluar jalur dari setelan pabrik.
Beberapa peningkatan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal, dan yang terpenting untuk diperhatikan terlebih dahulu adalah jenis busi berdasar tingkat panasnya.
Pada umumnya, setiap busi memiliki kode "hot" atau "cold" untuk menunjukkan tingkat panasnya, atau lebih tepatnya kecepatan busi untuk membuang panas.
Busi dingin memiliki karakteristik yang lebih cepat membuang panas, sementara busi panas lebih lambat. Jenis busi ini harus dipilih berdasarkan karakteristik mesin dan rekomendasi OEM, dan ketika itu sudah ditentukan, baru bisa menentukan peningkatan tingkatan panasnya berdasar kode CPR.
4. Hindari Penggunaan Busi Nikel untuk Modifikasi
Busi motor standar OEM umumnya menggunakan material nikel. Diko menyebutkan, bahwa busi standar jenis nikel tidak cocok untuk performa atas karena materialnya yang mudah meleleh.
Maka jika ingin melakukan modifikasi peningkatan mesin seperti pada cc alias kapasitas silinder kendaraan, pengguna disarankan untuk memilih busi khusus performa.
BACA JUGA:iQOO Neo 9S Pro Resmi Meluncur, Dibekali Prosesor Dimensity 9300+ Bermain Game Semakin Lancar
5. Perawatan Rutin dan Penggantian yang Tepat Waktu