Sekedar informasi, sebagian masyarakat Indonesia memang masih sangat identik dengan sebuah mitos diantaranya mitos melangkahi kucing yang mati bisa hidup kembali.
Atau yang lebih sering didengar yankni mitos kucing melangkahi orang yang telah meninggal bisa hidup kembali.
Lantas benarkah mitos tersebut, yuk simak dalam artikel berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber informasi.
Dilihat dari sudut pandang ilmiah maupun agama dan ilmu gaib, mitos tentang kucing yang melangkahi jenazah bisa hidup kembali tersebut sangat tidak relevan dan tak masuk akal.
Karena, umumnya lompatan dari seekor kucing sama sekali tak membuat gesekan energi pada jenazah baik energi fisik maupun gaib.
Perlu diketahui juga, tidak mudah kondisi jenazah untuk bisa mati suri. Mati suri biasanya terjadi karena sebuah hilangnya detak jantung untuk sementara waktu dan ketidaksiapan saraf menerima perintah otak.
Oleh karenanya mati suri bisa terjadi pada seseorang yang baru saja meninggal, kemudian diberikan penanganan medis dengan menggunakan alat kejut jantung oleh dokter.
Jadi kesimpulannya, mitos jika kucing melompat diatas jenazah akan terjadi mati suri ialah sebuah ketidakmungkinan.
Beberapa kasus mati suri bahkan tak memerlukan kejut jantung dan lompatan kucing.
Di lain pihak berlawanan dengan pengertian kasus mati suri, keberadaan penunggu jenazah adalah mencegah agar kucing tidak mendekati jenazah, apalagi sampai melompati.
Bagaimanapun juga kucing adalah binatang liar pemakan daging, jangan sampai timbul instingnya untuk memangsa jenazah.
Hal ini mengisyaratkan bahwa kematian harus diikhlaskan atau jangan mengharapkan kehidupan kembali.
Adapun hikmah atau dampak positif dari adanya mitos tersebut seharusnya membuat kita waspada dan terjaga saat ada seseorang meninggal dunia. Kita akan selalu berada di dekat jenazah hingga prosesi pemakaman selesai.