OKI NEWS - Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang pada Selasa, 14 Mei 2024, menyebabkan sebagian Jalan Kolonel H Burlian tergenang air. Hujan yang turun selama berjam-jam ini membuat beberapa ruas jalan mengalami genangan yang cukup parah.
Akibatnya, banyak kendaraan yang melintas di Jalan Kolonel H Burlian mengalami mogok karena terjebak dalam genangan air tersebut. Berdasarkan pantauan tim SUMEKS.CO di lapangan, sejumlah sepeda motor terlihat mati mesin saat mencoba melewati genangan.
Penyebab utama genangan ini adalah tersumbatnya pipa aliran air menuju kolam retensi Punti Kayu oleh sampah. Saat hujan deras turun, pipa tersebut tidak mampu mengalirkan air dengan lancar ke kolam retensi, menyebabkan air meluap ke jalan.
Hingga berita ini diturunkan, Jalan Kolonel H Burlian masih mengalami kepadatan lalu lintas karena banyak kendaraan yang antre untuk melewati genangan air.
Banjir di Muara Enim Rendam Puluhan Rumah
Hujan deras juga terjadi di Kabupaten Muara Enim pada 8 Mei 2024 lalu, menyebabkan puluhan rumah warga terendam banjir. Banjir ini diakibatkan oleh meluapnya Sungai Aur di wilayah Pasar III, Kecamatan Muara Enim.
Meskipun tidak ada korban jiwa, dampaknya cukup signifikan bagi aktivitas warga dan pengguna jalan di sekitar Jalan Kartini, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim. Berdasarkan pengamatan di lapangan, hujan mulai mengguyur Muara Enim sejak sore hingga pagi hari.
Banjir di Muara Enim datang secara tiba-tiba dan cepat. Air mulai naik memasuki pemukiman warga sekitar pukul 03.00 WIB, saat banyak warga masih tertidur. Ketinggian air mencapai 1 meter di daerah terendah, membuat warga panik dan kesulitan menyelamatkan diri serta barang-barang mereka.
Beberapa warga Muara Enim, terutama di daerah rawan banjir, telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir. Mereka belajar dari pengalaman sebelumnya dan memahami pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam.
Intensitas hujan yang tinggi dan semakin seringnya bencana alam terjadi menunjukkan perlunya tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim. Sebagian warga yang terdampak banjir menggunakan mesin pompa air untuk mengeluarkan air dari rumah mereka, menunjukkan inisiatif dan semangat dalam menghadapi situasi sulit ini.
Menurunnya ketinggian air hingga sekitar mata kaki pada pukul 08.30 WIB menjadi kabar baik bagi warga terdampak. Namun, mereka tetap harus berhati-hati dan waspada karena air bisa kembali naik jika hujan turun lagi. (*)