Penamaan weton merupakan bagian dari sistem penanggalan Jawa yang kompleks.
Setiap weton memiliki kombinasi antara hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).
Kombinasi inilah yang kemudian membentuk karakteristik unik dari setiap weton.
BACA JUGA:Mengungkap Keunggulan Kia Cerato, Sedan yang Cocok untuk Kaum Mendang-mending!
BACA JUGA:Respect! Matthew Baker Pilih Setiap Bersama Timnas Indonesia Dibandingkan Negara Asalnya
Penamaan weton sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Jawa tentang hubungan manusia dengan alam semesta. Setiap hari dan pasaran dianggap memiliki energi dan pengaruh tertentu yang dapat memengaruhi kehidupan manusia.
Dalam budaya Jawa, kehidupan manusia dianggap sebagai bagian dari siklus alam yang terus berulang.
Setiap weton mewakili fase-fase tertentu dalam siklus kehidupan tersebut.
Kombinasi hari dan pasaran dalam weton diyakini dapat menggambarkan karakteristik bawaan seseorang, serta memberikan petunjuk tentang nasib dan peruntungannya.
BACA JUGA:Spesifikasi Honda Tiger 2000: Kembali Bernostalgia dengan Motor Idamannya Generasi 90-an!
Konsep weton memang sering dikaitkan dengan ramalan. Namun, perlu kita bedakan antara ramalan dalam konteks umum dan ramalan dalam budaya Jawa.
Ramalan umum biasanya mengacu pada prediksi tentang masa depan yang seringkali bersifat spekulatif dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Ramalan ini bisa berupa ramalan zodiak, tarot, atau bentuk ramalan lainnya.
Ramalan dalam Budaya Jawa (termasuk weton): Lebih bersifat interpretasi terhadap suatu fenomena alam atau kosmik.
BACA JUGA:POCO M6 Plus Meluncur, Dibekali Chipset Snapdragon 4 Gen 2 Accelerated Edition