OKI NEWS - Telah beredar sebuah foto tangkapan layar yang tidak senonoh dari seorang guru di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Diduga foto tersebut telah diedit dan kemudian disebarluaskan oleh seseorang yang mengenakan seragam polisi.
Kejadian ini segera menarik perhatian publik, terutama karena foto tersebut memperlihatkan sosok seorang guru di salah satu sekolah negeri di Kayuagung yang berinisial A, dengan latar belakang pintu berwarna hijau.
Foto tersebut bukan hanya beredar di kalangan lokal, tetapi juga telah menyebar di media online nasional dengan judul provokatif yang menyebutkan 'Viral sebuah video call sex yang dilakukan oleh anggota kepolisian Paminal Polda Riau atas nama Bripka M Fauzan Wibowo dengan Ibu A Warga Kayuagung OKI'.
Konten ini segera menjadi viral dan menimbulkan spekulasi negatif terhadap integritas A sebagai seorang guru.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, 329 Personel Polres OKI Jalani Latihan Pengamanan TPS
BACA JUGA:Partai Nasdem Berikan Dukungan untuk Pasangan Muchendi-Supriyanto di Pilkada OKI
Selain itu, video dan tangkapan layar yang tidak pantas tersebut juga menyebar luas di grup WhatsApp sekolah, yang menyebabkan kehebohan di kalangan siswa dan staf pengajar.
Berita ini telah mengundang berbagai reaksi dari masyarakat, terutama terkait dengan persepsi terhadap profesi guru yang seharusnya dihormati.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kayuagung, Hj. Neti Fatimah, menjelaskan bahwa tangkapan layar yang beredar di media online tersebut adalah hasil rekayasa oleh seseorang yang gagal dalam upaya penipuan dan pemerasan.
Lebih lanjut, Hj. Neti menjelaskan bahwa pelaku sengaja ingin mempermalukan A, yang merupakan guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kayuagung.
BACA JUGA:Pramuka OKI Didorong Aktif dalam Kegiatan Sosial dan Lingkungan
BACA JUGA:Lomba Gerak Jalan Antar Instansi Meriahkan HUT RI ke-79 di OKI
Pihak sekolah telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan OKI untuk mengklarifikasi kejadian ini, dan telah dibuatkan surat pernyataan kronologis kejadian dari awal hingga akhir.
Menurut Hj. Neti, saat ini A sedang sakit, kemungkinan akibat syok atas kejadian ini, dan sementara waktu tidak bisa mengajar. Pihak sekolah juga telah memanggil siswa yang pertama kali melihat dan menyebarkan foto tangkapan layar tersebut di sekolah.
Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, terungkap bahwa foto tangkapan layar tersebut adalah hasil rekayasa pelaku penipuan yang berhasil masuk ke grup WhatsApp siswa yang juga diikuti oleh A.