OKI NEWS - Warga Desa Seribandung, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, mendesak agar diadakan sedekah pedusunan di desa mereka. Permintaan ini muncul sebagai tanggapan terhadap sejumlah kasus yang menghebohkan desa tersebut.
"Sudah saatnya kami mengadakan sedekah pedusunan untuk membersihkan nama desa kami," kata salah seorang warga Desa Seribandung pada Selasa, 3 September 2024.
Warga merasa desa mereka telah lama tidak menggelar acara sedekah pedusunan, yang dinilai penting untuk membersihkan desa dari berbagai hal negatif.
"Kami merasa malu karena desa kami kini menjadi perbincangan hangat publik akibat beberapa kasus yang menimpa kami," tambahnya.
BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, Panca-Ardani Optimis Menangkan Pilkada Ogan Ilir
Desa Seribandung belakangan ini menjadi viral setelah beberapa kasus menarik perhatian publik. Kasus pertama yang mencuri perhatian adalah kematian Ahmad Nizam Alfahri, yang meninggal dunia akibat penganiayaan oleh ibu tirinya di Pontianak.
Nizam, yang tewas setelah disiksa secara berulang oleh ibu tirinya, Iftahurrahmah, 24 tahun, adalah anak dari pasangan yang berasal dari Desa Seribandung.
Ayahnya, Ichan, bekerja di perusahaan sawit di Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah kematiannya, jenazah Nizam dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Seribandung.
Tak lama setelah itu, publik kembali dikejutkan oleh dugaan penganiayaan seorang ibu kandung terhadap anaknya.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Ogan Ilir, Rumah Panggung Ludes Dilalap Api, Kerugian Capai Rp 300 Juta
BACA JUGA:Tim Gegana Polda Sumsel Musnahkan 14 Mortir dan 4 Proyektil yang Ditemukan Warga di Ogan Ilir
Kasus ini mencuat setelah video berdurasi 3 menit 8 detik beredar di media sosial, menampilkan seorang anak perempuan berpakaian Sekolah Dasar (SD) yang mengaku telah dianiaya oleh ibunya.
Dalam video tersebut, tampak lebam di wajah anak tersebut serta segumpal darah di bola matanya. Anak tersebut menyatakan bahwa lebam-lebam di wajahnya merupakan hasil pemukulan berulang yang dilakukan ibunya.
Belum selesai kasus ini, nama Desa Seribandung kembali terangkat setelah seorang warga diduga melarikan uang arisan.