OKI NEWS - Suzuki sedang mempertimbangkan kembali rencana mereka untuk meluncurkan lima kendaraan listrik baru pada 2030.
Baru-baru ini terdengar kabar Suzuki mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan lima model kendaraan barunya di segmen BEV (Battery Electric Vehicle) pada 2030.
Pasalnya, keputusan dari Suzuki ini datang setelah munculnya persaingan ketat dari kendaraan listrik murah yang membanjiri pasar global, terutama dari produsen asal China.
Menurut berbagai sumber, Suzuki menghadapi tantangan besar dalam menetapkan harga kompetitif untuk kendaraan listrik mereka.
BACA JUGA:Harga Suzuki Grand Vitara November 2024: Rekomendasi SUV Gagah Cocok Untuk Ajak Pacar Jalan
BACA JUGA:Setelah GIIAS 2024, Suzuki e-Vitara Siap Mengaspal di Indonesia, Tawarkan Jangkauan 550 km
Pasar kendaraan listrik murah yang didominasi oleh produsen China telah menyebabkan ketidakpastian dalam perencanaan peluncuran kendaraan listrik baru dari Suzuki.
Harga kendaraan listrik yang semakin terjangkau dari para pesaing menjadi salah satu faktor utama yang membuat Suzuki ragu untuk melanjutkan rencana mereka.
Namun, baru-baru ini Suzuki telah mengeluarkan kendaraan listrik pertamanya, eVitara. Kendaraan nol emisi ini akan meramaikan pasar EV (Electric Vehicle) di India. Peluncuran EV baru ini dinilai punya kemiripan dengan SUV Toyota bZ, yang juga bakal segera meluncur.
Meski sudah merambah ke sektor elektrifikasi, merek yang berlogo S itu tetap khawatir dengan investasi yang dikeluarkan untuk EV. Sebab, kondisi pasar mobil listrik mengalami ketidakpastian.
BACA JUGA:Suzuki Smash FI 2024: Mesin Kompak dan Ringan, Siap Tantang Dominasi Honda!
Produsen asal Negeri Matahari Terbit itu berencana menginvestasikan sebesar 35 miliar USD untuk meluncurkan lima kendaraan listrik pada 2030.
Namun, karena kondisi perusahaan itu sedang terguncang, kemungkinan produk EV tersebut bakal diurungkan.
Saat peluncuran eVitara, Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, mengakui adanya penurunan permintaan kendaraan listrik.