OKI NEWS - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Forkopimda OKI melakukan pemantauan terhadap stok dan harga bahan pokok (sembako).
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 12 Desember 2024, dengan mengunjungi agen distributor dan pedagang di Pasar Kayuagung.
Peninjauan dipimpin oleh Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si, yang memulai kunjungan di agen distributor sembako Sinpu, yang terletak di Jalan Lintas Sumatera, Pasar Kayuagung.
Rombongan kemudian melanjutkan tinjauan ke sejumlah pedagang sembako lainnya di pasar tersebut.
BACA JUGA:Pemetaan UMKM dan Koperasi di OKI melalui Teknologi Geospasial untuk Pengembangan yang Lebih Terarah
BACA JUGA:Kejari OKI Musnahkan Narkotika dan Senpi Barang Bukti dari 71 Perkara
Pj Bupati OKI dan rombongan berdialog langsung dengan pemilik agen distributor sembako serta meninjau gudang untuk memastikan ketersediaan stok.
"Hari ini kami melakukan pemantauan stok dan harga sembako, terutama menjelang Nataru. Sebagai perayaan keagamaan yang disertai dengan liburan panjang, kebutuhan sembako biasanya meningkat," ujar Pj Bupati OKI, didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan OKI, H. Alamsyah.
Pj Bupati menjelaskan bahwa pihaknya memantau berbagai jenis sembako, seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur. Selain itu, mereka juga memastikan stok cadangan pangan strategis tersedia untuk mendukung kebutuhan masyarakat selama perayaan Nataru.
"Kami memantau semua harga sembako dan stok yang ada, termasuk gudang agen ini untuk memastikan bahwa ketersediaan pangan tetap aman," tambahnya.
BACA JUGA:Pemuda di OKI Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Karet, Ada Percikan Darah di Dekat Kaki Korban
BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana Hibah Panwaslu OKI, Kejari Ungkap Fakta Baru dan Potensi Tersangka Baru
Dari hasil pemantauan, Pj Bupati mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa sembako, meskipun stok tetap mencukupi.
"Kenaikan harga sembako menjelang Nataru tidak signifikan, hanya terjadi pada telur ayam dan minyak goreng," ungkap Pj Bupati.
Harga telur ayam naik sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000, sementara minyak goreng mengalami kenaikan pada produk kemasan, yang disebabkan oleh stok yang terbatas. Namun, harga beras dan gula pasir tetap stabil.