Harga Emas Naik, Jumlah Pernikahan Usai Lebaran Menurun

Rabu 23 Apr 2025 - 12:56 WIB
Reporter : Ardi
Editor : Ardi

OKI NEWS - Banyak orang memilih menikah setelah Lebaran karena dianggap bulan yang baik untuk menggelar pernikahan.

Tapi sayangnya, tahun ini jumlah pernikahan lebih sedikit dibanding tahun lalu. Salah satu alasannya karena harga emas yang terus naik, terutama setelah Lebaran.

Baik emas perhiasan maupun emas batangan memang harganya terus meroket. Karena itu, beberapa pasangan akhirnya menunda pernikahan mereka.

Contohnya di Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), tercatat hanya ada 13 pasangan yang menikah setelah Lebaran tahun ini.

BACA JUGA:Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Pernikahan di Hari Libur dan Weekend

BACA JUGA:Geger Pengantin Wanita Asal Banten Dinikahi Dengan Mahar Fantastis, Duit Rp1 Miliar Hingga Kontrakan 60 Pintu

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten OKI, H. Syarip, lewat pernyataan dari pihak KUA Sungai Menang, Panji Hadiwibowo, menyampaikan bahwa jumlah pernikahan di wilayah itu setelah Lebaran memang menurun drastis. Padahal biasanya setelah Lebaran cukup ramai.

“Dari Lebaran sampai minggu lalu, baru ada 13 pasangan yang menikah. Ini jauh lebih sepi dibanding tahun lalu,” kata Panji pada Selasa, 22 April 2025.

Panji menjelaskan, memang dalam pernikahan biasanya ada mahar berupa emas, tapi itu tergantung kemampuan calon mempelai pria. Sebenarnya, menurutnya, harga emas yang mahal lebih berpengaruh ke biaya resepsi, bukan akad nikahnya.

“Yang bikin mahal itu pesta nikahnya, bukan biaya nikah di KUA,” ujarnya.

BACA JUGA:Kemenag Gelar Nikah Massal di Palembang, 20 Pasang Pengantin Sumringah dan Bahagia

BACA JUGA:Kades Teluk Kecapi Ogan Ilir Bantah Selingkuh, Buktikan Ada Pernikahan Siri dengan Sang Janda

Ia juga menambahkan, di Sungai Menang, kebanyakan orang menikah di rumah, bukan di kantor KUA. Soalnya kalau menikah di rumah, keluarga besar bisa hadir. Sedangkan di kantor KUA, ruangannya terbatas.

Sementara itu, Kasi Bimas Islam H. Ismid juga menyampaikan bahwa biasanya bulan Syawal ramai dengan pernikahan karena keluarga besar masih berkumpul dan bulan ini dianggap waktu yang baik untuk menikah.

Untuk data jumlah pasti pernikahan di bulan April ini, Ismid bilang belum bisa disampaikan karena masih menunggu akhir bulan.

Kategori :