Cegah Karhutla, Pemkab OKI Bangun Posko di 9 Kecamatan Zona Rawan

Selasa 17 Jun 2025 - 16:12 WIB
Reporter : Ardi
Editor : Ardi

OKI NEWS - Mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah musim kemarau yang mulai melanda, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bakal membangun posko siaga di sembilan kecamatan yang tergolong zona rawan.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi penanggulangan karhutla yang setiap tahunnya mengancam wilayah OKI, terutama karena luasnya kawasan gambut yang mudah terbakar saat kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Listiadi Martin, mengungkapkan bahwa musim kemarau di wilayahnya sudah mulai terjadi sejak Mei lalu, ditandai dengan minimnya curah hujan.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau diprediksi akan berlangsung pada Agustus, meskipun untuk wilayah OKI sendiri puncaknya kerap terjadi lebih lambat, yakni hingga September.

BACA JUGA:Manggala Agni OKI Intensifkan Patroli di Wilayah Rawan Karhutla

BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Dimulai Pertengahan Mei 2025, OKI Siaga Karhutla di Lahan Rawan Terbakar

“Sebagai langkah pencegahan, kami membangun posko di sembilan kecamatan yang termasuk zona rawan karhutla. Ini penting untuk mempercepat respons jika terjadi kebakaran,” ujar Listiadi saat ditemui pada Selasa, 17 Juni 2025.

Adapun sembilan kecamatan yang dimaksud meliputi Pampangan, Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, Sungai Menang, Air Sugihan, Tanjung Lubuk, Pedamaran Timur, dan Kayuagung. Kawasan-kawasan tersebut disebutnya kerap menjadi titik api pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya.

“Pembangunan posko ini bukan hanya untuk kesiapsiagaan, tapi juga upaya konkret untuk meminimalisir karhutla sejak dini,” tegasnya.

Listiadi menambahkan, meskipun suhu tahun ini diperkirakan akan lebih panas dibanding tahun sebelumnya, namun masa kemaraunya diprediksi lebih singkat. Untuk itu, pengawasan dan patroli tetap menjadi fokus utama.

BACA JUGA:Karhutla OKI, 11 Titik Hotspot Masih Terpantau di Lahan Gambut

BACA JUGA:Upaya Pemadaman Karhutla di Pedamaran Timur, Dua Helikopter Lakukan 30 Kali Waterbombing

Sejak awal Mei lalu, pihaknya telah menetapkan status siaga karhutla. Patroli rutin pun sudah dilakukan, khususnya di kawasan yang telah dipetakan sebagai wilayah rawan.

“Tercatat ada 34 personel yang dikerahkan dalam kegiatan patroli pencegahan, terbagi dalam empat regu. Mereka ditugaskan di sembilan kecamatan rawan dengan komposisi dua hingga empat orang per kecamatan,” jelasnya.

Namun, kegiatan patroli ini juga disesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika cuaca panas dan kering, patroli akan dilakukan secara intensif. Sebaliknya, saat turun hujan, patroli dihentikan sementara.

Listiadi juga mengingatkan bahwa upaya penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor. Karena itu, setiap camat dikukuhkan sebagai komandan api di wilayahnya masing-masing, bekerja sama dengan unsur Tripika dan masyarakat.

BACA JUGA:Karhutla di OKI Meluas, 228 Kali Water Bombing Dikerahkan di Lima Wilayah

BACA JUGA:Kapolres OKI Kunjungi Desa Rambai, Serahkan Bantuan Penanggulangan Karhutla

 

“Alhamdulillah hingga saat ini, meski sudah memasuki musim kemarau, belum ada laporan karhutla di OKI,” pungkasnya.

Kategori :