OKI NEWS - Menghadapi musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan menggelar Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Karhutla pada awal Juli 2025.
Apel tersebut merupakan langkah awal dalam mengonsolidasikan seluruh stakeholder terkait penanggulangan karhutla, termasuk dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.
“Apel gelar pasukan ini untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan serta menyatukan strategi lintas sektor dalam mencegah dan menanggulangi karhutla,” ujar Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin, Jumat (20/6).
Sebelum pelaksanaan apel, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama instansi terkait guna merumuskan strategi pencegahan dan menentukan waktu serta lokasi kegiatan.
BACA JUGA:Siaga Karhutla, Simulasi Pemadaman Digelar di Pedamaran Timur
BACA JUGA:Cegah Karhutla, Pemkab OKI Bangun Posko di 9 Kecamatan Zona Rawan
Selain apel siaga, pemerintah daerah juga merencanakan pembangunan posko pengendalian karhutla di sembilan kecamatan yang dianggap sebagai zona rawan.
Posko tersebut akan ditempatkan di wilayah pesisir timur, antara lain Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, Sungai Menang, Air Sugihan, Tanjung Lubuk, Pedamaran Timur, dan Kayuagung.
“Pembangunan posko ini sebagai bentuk kesiapan dan antisipasi dini menghadapi karhutla yang kerap terjadi setiap tahun, terutama di kawasan gambut,” tegas Listiadi.
Ia menyebutkan, meski saat ini curah hujan sudah mulai berkurang sejak Mei, puncak musim kemarau berdasarkan prakiraan BMKG akan terjadi pada Agustus. Namun, menurutnya, kondisi iklim di OKI cenderung berbeda.
BACA JUGA:Manggala Agni OKI Intensifkan Patroli di Wilayah Rawan Karhutla
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Dimulai Pertengahan Mei 2025, OKI Siaga Karhutla di Lahan Rawan Terbakar
“Puncak kemarau di OKI biasanya berlangsung lebih lambat, bisa sampai September. Oleh karena itu, kesiagaan perlu lebih panjang dibanding daerah lain,” tambahnya.
Listiadi juga menekankan pentingnya peran seluruh pihak dalam pencegahan karhutla. Seperti tahun sebelumnya, para camat kembali akan dikukuhkan sebagai Komandan Api di wilayah masing-masing bersama unsur tripika.
“Kesiapsiagaan ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan sinergi semua pihak, kami harap kejadian karhutla tahun ini dapat ditekan semaksimal mungkin,” pungkasnya.