PBSI Ajukan Perubahan Protokol Keselamatan dan Penanganan Medis di Setiap Pertandingan
Zhang Zhi Jie, tunggal putra China yang meninggal dunia saat bertanding Badminton Asia Junior Championships di GOR Amongrogo, Yogyakarta. --
OKINEWS - Meninggalnya pebulutangkis China, Zhang Zhi Jie, saat bertanding, telah menjadi perhatian khusus dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Untuk itu, PBSI pun akan mengajukan perubahan aturan mengenai protokol keselamatan dan penanganan medis kepada Badminton World Federation (BWF).
"PBSI akan berkirim surat kepada BWF agar situasi serupa tidak terjadi lagi. Ini merupakan salah satu usaha kita," ungkap Humas PBSI, Broto Happy, dalam keterangan persnya.
Adapun yang menjadi ajuan PBSI ke BWF, yakni, mengenai aturan tim medis baru bisa masuk ke lapangan setelah ada call dari referee.
"Kami berharap ke depannya harus lebih cepat lagi bila terjadi situasi darurat," harapnya.
Menurut Broto Happy, PBSI meyakini, aturan itu bisa dikalahkan demi keselamatan atlet dan kebaikan bagi seluruh pemain yang bertanding.
Berdasarkan aturan yang selama ini dijalankan, diperlukan waktu sekitar 1 menit 20 detik bagi tim medis untuk memberikan pertolongan pertama terhadap pemain.
"Seperti yang terjadi dari pengalaman pingsannya Zhang, tunggal putra asal China. PBSI baru bisa masuk ke lapangan setelah 1 menit 20 detik usai dipanggil referee," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari perhelatan Badminton Asia Junior Championships 2024, di Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo Yogyakarta.
Pasalnya, tunggal putra China, Zhang Zhi Jie, meninggal dunia saat sedang menjalani pertandingan melawan Tim Jepang, Minggu, 30 Juni 2024.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Harus Mengakui Keunggulan Australia 3-5 Semifinal ASEAN U-16 Boys Championship 2024
BACA JUGA:PWI Ogan Ilir Kunjungi PWI Pusat, Sampaikan Sejumlah Aspirasi