Penurunan Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem, Kinerja Asmar Wijaya Diapresiasi Kemendagri

Kemendagri Apresiasi Kinerja Pemkab OKI Tren Positif dalam Pengendalian Inflasi dan Kemiskinan.--

OKI NEWS - Kementerian Dalam Negeri melalui Inspektorat Jenderal memberikan penilaian positif terhadap kinerja Penjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Asmar Wijaya, dalam evaluasi triwulan II yang diadakan di Kantor Itjen Kemendagri Jakarta pada Kamis, 25 Juli 2024.

Sejumlah indikator kinerja utama menunjukkan capaian yang baik, antara lain penurunan angka inflasi dan kemiskinan ekstrem.

"Selama enam bulan menjabat, angka inflasi dan kemiskinan ekstrem di OKI menunjukkan hasil yang menggembirakan," ujar Inspektur Wilayah 1 Itjen Kemendagri, Brigjen Pol Rustam Mansyur. 

"Tren penurunan inflasi selama enam bulan terakhir cukup signifikan, dari 4,92% pada Januari menjadi 2,27% di Juni," tambahnya.

BACA JUGA:Kapolres OKI Dorong Kades di SP Padang Aktif dalam Patroli Pencegahan Karhutla

BACA JUGA:Gelar Pasukan dan Cek Sarpras, Tripika Sungai Menang OKI Siap Hadapi Karhutla

Evaluasi kinerja penjabat kepala daerah yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemendagri setiap triwulan bertujuan untuk mengukur keberhasilan Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Daerah. 

Dalam presentasinya, Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya menyampaikan bahwa upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui sembilan langkah konkret. 

"Seperti penanaman cabai serentak di seluruh desa, operasi pasar murah, hingga kerjasama antar daerah," jelas Asmar.

Asmar juga menambahkan bahwa pemerintah daerah terus menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi untuk stabilitas pertumbuhan ekonomi. 

BACA JUGA:Gencar Imunisasi Polio, Pemkab OKI Sasar Ratusan Ribu Anak dalam Satu Pekan

BACA JUGA:Peringatan HBA ke-64, Kajari OKI: Penegakan Hukum dengan Hati Nurani dan Sisi Humanis

Terkait kemiskinan ekstrem, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun sebanyak 1,07 persen dari 13,15 persen pada tahun 2023 menjadi 12,08 persen pada tahun 2024. 

Sementara itu, angka kemiskinan ekstrem turun drastis dari 4,4 persen pada tahun 2022 menjadi 0,4 persen pada Maret 2024. Angka tersebut berada di bawah rata-rata provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,59 persen dan nasional sebesar 0,83 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan