OKI Catatkan Surplus Beras 238.007 Ton di Tahun 2024, Target Meningkat Tahun Ini
OKI Catatkan Surplus Beras 238.007 Ton di Tahun 2024, Menjadi Sentra Pangan Unggulan Sumsel.--
OKI dikenal sebagai salah satu dari tiga besar lumbung pangan di Sumatera Selatan, dengan potensi lahan baku sawah mencapai 102 ribu hektar, yang terdiri dari berbagai jenis lahan, mulai dari lahan lebak, rawa, irigasi, hingga areal Program Swasembada Pangan (PSR).
"Kami yakin OKI akan memberikan kontribusi besar terhadap program swasembada pangan nasional," kata Asmar Wijaya.
BACA JUGA:Ratusan Warga OKI Ajukan Rekomendasi Disnakertrans untuk Jadi Calon PMI
BACA JUGA:Awas! Jangan Konsumsi Obat Tanpa Petunjuk Dosis, Ini Kata PAFI
Pada tahun ini, target tanam di Kabupaten OKI mencapai 173 ribu hektar, sebagian wilayahnya sudah mencapai Indeks Pertanaman (IP) 200.
Selain itu, terdapat rencana cetak sawah baru seluas 30 ribu hektar, optimasi lahan seluas 20 ribu hektar, dan pemanfaatan lahan PSR dengan potensi hingga 36 ribu hektar.
"Dengan semua upaya ini, target produksi kita bisa meningkat menjadi 900 ribu ton (gkg)," ujar Pj Bupati Asmar Wijaya dalam kegiatan tanam perdana padi gogo di kebun sawit program PSR Desa Mulya Jaya, Kecamatan Mesuji Raya, OKI, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menyambut baik langkah Kabupaten OKI dalam mendukung swasembada pangan nasional.
BACA JUGA:OKI Optimalkan Lahan PSR dengan Padi Gogo untuk Dukung Program Prabowo
BACA JUGA:Pemkab OKI Gelar Rakor Persiapan Pelantikan dan Sinkronisasi Visi Bupati Terpilih
Menurutnya, potensi wilayah ini sangat besar, baik dari segi lahan baku sawah yang tersedia maupun pemanfaatan areal sawit program PSR yang mencapai 36 ribu hektar.
"Tanam padi gogo yang dilakukan di areal sawit ini bisa memberikan kontribusi hingga 4 ton per hektar, sehingga semakin mendukung tercapainya target swasembada pangan nasional," ujar Heru.
Dengan berbagai program dan rencana yang telah disusun, OKI berkomitmen untuk terus berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan di tingkat nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.