Pelatihan Budidaya Maggot: Menuju Budidaya Ikan yang Lebih Berkelanjutan

mengembangkan solusi inovatif untuk menekan biaya produksi dalam budidaya ikan--

 

PALEMBANG, OKINEWS,- Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan budidaya ikan, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Barokah dan Tunas Makmur di Desa Sungai Gerong menyelenggarakan pelatihan budidaya maggot sebagai alternatif pakan ikan.

Dari rilis yang diterima redaksi Ahad 4 Agustus 2024, ditunjuk sebagai pelatih pada budidaya maggot oleh Arfan Abrar, S.Pt., M.Si., Ph.D., dosen Peternakan dari Universitas Sriwijaya.

Budidaya ikan, seperti patin, sering kali menghadapi tantangan besar terkait biaya pakan yang tinggi dan risiko kematian ikan yang signifikan. 

Sebagai contoh, biaya pakan untuk 1.000 ekor patin selama tiga bulan bisa mencapai Rp 1,5 juta, dengan penggunaan sekitar 100 kilogram pelet. 

Tingginya biaya ini mengurangi margin keuntungan, sementara risiko kematian ikan yang bisa mencapai 20 persen menambah beban bagi para pembudidaya.

Melalui pelatihan ini, Pokdakan Tunas Makmur, yang merupakan binaan dari Program CSR/TJSL Belida Musi Lestari, diajak untuk mengadopsi penggunaan maggot (larva lalat Black Soldier Fly) sebagai pakan alternatif. 

Maggot dikenal sebagai sumber protein tinggi yang dapat menekan penggunaan pelet pabrikan hingga 30 persen, sehingga membantu para pembudidaya mengurangi biaya pakan secara signifikan.

- Peran Penting Maggot dalam Efisiensi Biaya Produksi

Selama pelatihan, Arfan memberikan penjelasan mendalam tentang cara budidaya maggot dan pengolahannya menjadi pelet ikan. 

Selain itu, peserta juga belajar tentang cara menghitung efisiensi anggaran, yang memungkinkan mereka untuk lebih bijak dalam mengelola biaya produksi. 

Saat ini, komposisi pelet berbahan dasar maggot yang dihasilkan oleh Pokdakan Tunas Makmur sedang menunggu hasil uji laboratorium, terutama terkait kandungan proteinnya. 

Jika kadar protein mencapai 30 persen atau lebih, pelet ini akan sangat cocok digunakan untuk ikan patin dan lele, menawarkan alternatif pakan yang lebih ekonomis dan tetap berkualitas tinggi.

Sebagai bagian dari pelatihan, dilakukan juga uji coba lapangan dengan membandingkan dua kelompok ikan dalam dua waring yang sama. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan