Siaga Karhutla, Simulasi Pemadaman Digelar di Pedamaran Timur

Apel kesiapsiagaan dan simulasi pemadaman api digelar di wilayah Kecamatan Pedamaran Timur.--
OKI NEWS - Memasuki musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berbagai upaya pencegahan mulai digencarkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Salah satunya melalui apel kesiapsiagaan dan simulasi pemadaman api yang digelar di wilayah Kecamatan Pedamaran Timur.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Selasa 17 Juli 2025 di kawasan PT Sentosa Agro Prima, Desa Kayulabu. Apel dipimpin langsung Kapolsek Pedamaran Timur, Iptu Abu Hair SH MH, mewakili Kapolres OKI AKBP Eko Rubiyanto SH SIK MH.
"Kegiatan ini penting untuk mengecek kesiapan alat pemadam dan personel di lapangan. Setiap anggota tim harus memahami karakteristik wilayah serta perlengkapan yang dibutuhkan saat menangani kebakaran," ujar Iptu Abu Hair, Rabu 18 Juli 2025.
BACA JUGA:Dalami Korupsi Pokir OKU, KPK Geledah Rumah dan Tahan Mahasiswi
BACA JUGA:Drama Penangkapan Bandar Narkoba di OKI, Mobil Petugas Dihadang dan Dilempari Massa
Simulasi ini melibatkan puluhan personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT SAP serta masyarakat peduli api (MPA) dari Desa Kayulabu. Hadir pula General Manager PT SAP, Alinudin Zai, dan Manajer PT SAP, Hotman.
Iptu Abu menambahkan, kesiapan regu pemadam di setiap perusahaan sangat krusial agar dapat merespons cepat bila terjadi karhutla di musim kemarau. “Harapannya, jika terjadi karhutla, tim langsung bergerak dan kebakaran bisa diatasi lebih cepat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Listiadi Martin, menyatakan bahwa pemerintah daerah juga tengah membangun posko siaga karhutla di sembilan kecamatan yang dianggap rawan.
"Posko ini kami bangun sebagai langkah strategis untuk pencegahan karhutla, terutama di wilayah pantai timur OKI," kata Listiadi.
BACA JUGA:Cegah Karhutla, Pemkab OKI Bangun Posko di 9 Kecamatan Zona Rawan
BACA JUGA:Tingkatkan Kinerja, Dua Kasat dan Dua Kapolsek di OKI Resmi Berganti
Sembilan kecamatan tersebut yakni Pampangan, Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, Sungai Menang, Air Sugihan, Tanjung Lubuk, Pedamaran Timur, dan Kayuagung.
Listiadi menuturkan, musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panas namun berdurasi lebih singkat dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data BMKG, puncak kemarau secara umum terjadi pada Agustus, namun khusus Kabupaten OKI biasanya mencapai puncaknya pada September.
“Pencegahan dan penanganan karhutla bukan hanya tugas pemerintah, tetapi harus menjadi tanggung jawab bersama semua pihak,” pungkasnya.