Veloz Hybrid Terdaftar: Apakah Toyota Segera Luncurkan SUV Ramah Lingkungan Ini?
Toyota Veloz Hybrid kembali menjadi sorotan setelah munculnya kode mesin yang diyakini merujuk pada varian hybrid--
OKI NEWS - Toyota Veloz Hybrid kembali menjadi sorotan setelah munculnya kode mesin yang diyakini merujuk pada varian hybrid.
Meskipun pihak Toyota belum memberikan kepastian, minat publik terhadap kendaraan ramah lingkungan ini terus meningkat
Kabar kehadiran Toyota Veloz Hybrid kembali menyeruak usai terdaftarnya kode mesin W102RE-LBVFJ di Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2024, Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat 2024. Apakah akan segera meluncur?
Kode tersebut merujuk pada Toyota Veloz Hybrid karena memiliki kode W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W 102RE-LBVEJ 1.5 0 HV CVT TSS. Sebab, penggunaan kode W102RE merupakan kode produksi untuk Veloz.
BACA JUGA:Toyota Gazoo Racing Indonesia Luncurkan New GR Yaris: Evolusi dari GR Yaris Sebelumnya
Sementara itu, kode HV sendiri diyakini singkatan dari Hybrid Vehicle. Sedangkan CVT menandakan jenis transmisinya, yaitu Continuously Variable Transmission, dan TSS menandai teknologi yang tersemat, yakni 'Toyota Safety Sense'.
Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengatakan, belum bisa memberi tanggapan mengenai peluncuran Veloz Hybrid di Indonesia. Namun, dia memastikan pihaknya ingin memasuki segmen yang lebih besar di mobil ramah lingkungan.
"Kalau itu tidak saya tidak bisa menjawab langsung. Tetapi begini, saya menjawabnya Toyota ingin menggunakan multi-pathway bisa masuk ke segmen-segmen yang lebih besar," ujar Antondikutip dari berbagai sumber.
"Karena intinya, untuk mengurangi emisi itu ada semacam teknologi ramah lingkungan untuk bisa dinikmati banyak orang," katanya.
BACA JUGA:Review Mobil Listrik Honda e:N1, Desain Futuristik dan Teknologi Canggih Siap Meluncur Awal 2025!
Anton mengungkapkan produk yang akan diluncurkan merupakan model populer saat ini dengan harga terjangkau. Sebab, untuk menciptakan likungan yang bersih harus melewati mobil yang banyak diincar orang.
"Ya, karena untuk bisa membuat emisi lebih turun dan konsumsi BBM lebih efisien, selain teknologinya lebih ramah lingkungan tapi juga harus bisa diakses banyak orang agar bisa dipakai. Tapi, kalau ditanya model apa dan kapannya, ya itu tunggu saja. Tetapi kita arahnya ke sana," katanya.