Hampir Roboh, Jembatan Penghubung Sembilan Desa di Muara Padang Banyuasin Ditutup
Jembatan Penghubung Sembilan Desa di Muara Padang Resmi Ditutup Akibat Kerusakan Parah.--
OKI NEWS - Jembatan yang menghubungkan sembilan desa di Kecamatan Muara Padang, tepatnya di Desa Margo Mulyo, resmi ditutup karena mengalami kerusakan serius.
Jembatan ini telah beroperasi selama hampir 24 tahun dan kini berada dalam kondisi miring, bahkan nyaris roboh, sehingga pihak berwenang memutuskan untuk menutupnya demi keamanan masyarakat.
Jembatan ini merupakan akses penting bagi beberapa desa, termasuk Daya Utama, Tirta Jaya, Daya Bangun Harjo, Daya Murni, Sido Makmur, Gilirang, Sumber Mulyo, Margo Rukun, dan Margo Mulyo.
Penutupan jembatan berdampak besar terhadap mobilitas warga. Seorang warga, Dibyo, mengungkapkan bahwa penutupan ini memperlambat perjalanan yang semula hanya memakan waktu setengah jam menjadi satu setengah jam karena harus menggunakan jalur alternatif sepanjang 17 kilometer.
BACA JUGA:GMNI Unsri Desak Rektorat Drop Out Eks Wakil Ketua BEM Terkait Kasus Pelecehan Seksual
BACA JUGA:Bidan Laporkan Mantan Atasan ke Polda Sumsel atas Dugaan Penyebaran Data Pribadi
Camat Muara Padang, Parlin Munandar, menjelaskan bahwa penutupan jembatan telah berlaku sejak 8 Oktober dan akan terus berlanjut hingga perbaikan dilakukan.
Menurutnya, kondisi jembatan ini telah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Banyuasin, yang kemudian menindaklanjuti dengan pengecekan lapangan.
Perbaikan jembatan direncanakan akan dilakukan pada tahun 2025 dengan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Jembatan baru akan dibangun dengan lebar enam meter, berdasarkan keputusan bersama hasil rapat dengan Dinas PU dan dihadiri oleh kepala desa setempat.
Warga menyambut baik rencana pembangunan jembatan baru, karena akses tersebut sangat vital dalam mendukung kehidupan sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pengelola Sumur Minyak Ilegal yang Terbakar di Muba, Satu Pelaku Buron
Sekretaris Daerah Banyuasin, Erwin Ibrahim, juga menegaskan bahwa Pemkab telah merencanakan anggaran untuk proyek ini pada tahun 2025, setelah hasil pengecekan menunjukkan bahwa perbaikan pada struktur jembatan lama tidak memungkinkan, mengingat usia dan tingkat kerusakan yang sudah parah.