Teror Tengah Malam! Pekerja Kebun Ditembaki OTK di Mesuji OKI, Sehari Setelah Patroli Polisi

Manager Perkebunan, William Herland Manik di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI.--

OKINEWS - Terjadi peristiwa penembakan terhadap para pekerja kebun di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pada Minggu malam 26 Mei 2024.

Menurut informasi yang saya dapatkan, para pekerja PT Sumber Wangi Alam (SWA) ini sedang melakukan aktivitas persiapan lahan untuk replanting saat ditembaki oleh OTK.

Akibat kejadian ini, para pekerja mengalami trauma dan aktivitas perkebunan terhenti sementara.

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan, bersama timnya telah mendatangi lokasi kejadian dan meninjau perumahan pekerja.

BACA JUGA:Ahli Prediksi Brunai Darussalam Bakal Jatuh Miskin 15 Tahun Kedepan, Jika Tidak Lakukan Ini

BACA JUGA:Vivo X Fold3 Tiba di Pasar Indonesia: Spek Kelas Atas, Desain Tak Tertandingi, Begini Spesifikasinya

Beliau menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan ini.

Sehari sebelum peristiwa penembakan, Sabtu 25 Mei 2024, Polres OKI telah melakukan patroli dialogis di Desa Sungai Sodong dan PT Sumber Wangi Alam (SWA) dalam upaya mengantisipasi konflik sosial terkait sengketa lahan antara masyarakat dan pihak perusahaan.

Ada dugaan dari pihak pekerja bahwa penembakan terhadap mereka pada Minggu malam 26 Mei 2024 dilakukan oleh sejumlah warga sipil yang diperintahkan atau preman. 

Saat kejadian penembakan, para pekerja PT Sumber Wangi Alam (SWA) sedang melakukan persiapan lahan untuk kegiatan replanting kelapa sawit.

BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Heatstroke? Penyakit yang Baru-baru Ini Menyerang Aktor India Shah Rukh Khan

BACA JUGA:Samsung Galaxy A23 5G: Punya Layar FHD+ dengan Refresh Rate 120Hz, Cocok Jadi Pilihan Ponsel Pintar Masa Kini

Para pekerja saat itu sedang membersihkan lahan dan membuat parit di sekitar lokasi kejadian. Penembakan terjadi secara tiba-tiba dan para pekerja tidak sempat bereaksi.

Manager Perkebunan William Herland Manik mengatakan, pihaknya memilih untuk mundur untuk sementara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan