OKI NEWS - Di tengah tantangan menjaga kelangsungan hidup gajah Sumatera, langkah-langkah konservasi yang diambil di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Padang Sugihan telah menjadi sorotan dalam upaya mencegah kepunahan spesies ini.
Dari pemeriksaan kesehatan yang rutin hingga program pemulihan habitat, berbagai langkah penting telah diambil untuk menjamin masa depan yang cerah bagi gajah-gajah ini.
Dalam dua tahun terakhir, Drh Wahyu Tri Utomo yang ditugaskan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel telah merawat puluhan gajah di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Jalur 21 di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumsel.
Sebagai seorang dokter hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Drh Wahyu Tri Utomo dipercaya dengan keahliannya dalam melakukan pemeriksaan kesehatan, memberikan suplemen, vitamin, dan obat-obatan yang diperlukan untuk gajah-gajah tersebut.
BACA JUGA:Ketat! Tak Hadir Tes Tertulis PPK Kayuagung Otomatis Gugur
BACA JUGA:Kucurkan Dana Hibah Rp 234,4 Miliar, Pj Gubernur Sumsel Launching Pilkada Serentak Tahun 2024
Merawat Gajah Layaknya Manusia
Layaknya manusia, mamalia besar ini juga perlu diperhatikan kesehatannya melalui pemeriksaan rutin.
"Tugas saya melakukan tindakan medis, mulai dari perawatan, pengobatan, hingga pencegahan penyakit, terhadap gajah jinak di sana." Ujar drh Wahyu melalui sambungan Telpon, Rabu, 9 Mei 2024.
"Intinya, memastikan bahwa gajah-gajah di Padang Sugihan ini dalam keadaan sehat dan sejahtera. Namun, jika ada gajah liar yang sakit, bersama-sama Tim BKSDA juga ikut membantu mengobati." Ujarnya.
BACA JUGA:Partai Nasdem Ogan Ilir Sepi Pelamar Sehari Jelang Penutupan Penjaringan Pilkada, Kok Bisa?
BACA JUGA:Olah TKP Kebakaran SMA Negeri 3 Unggulan, Inafis Polres OKI: Dugaan Sementara Korsleting
Merawat gajah bukan perkara mudah. Mendiagnosis penyakit pada gajah tidak semudah mendiagnosis penyakit pada hewan lainnya. Pada gajah, gejala baru akan muncul saat kondisi sudah parah.
"Tubuhnya lemah, jalannya lunglai, mata sayu, nafsu makan berkurang. Tidak hanya itu, jumlah kotoran berkurang dari biasanya. Kadang juga diare. Pemeriksaan kesehatan harus rutin dan segera dilakukan," ujar Wahyu.
Bahkan jika gejala berlanjut, harus juga dengan cek laboratorium darah, feses, dan urin. Kerjasama dengan mahout terang dia sangat penting untuk mengetahui riwayat kesehatan gajah.