“Pastinya, kami akan bertanya ke mahout, apa yang dimakan gajah asuhannya beberapa hari terakhir. Bagaimana nafsu makan minumnya, tingkah laku, kondisi feses dan urin serta catatan medis lain pendukung untuk memastikan riwayat keseharian,” Urai pria lulusan Pendidikan Dokter Hewan Universitas Udayana Bali itu.
BACA JUGA:Tes Tertulis 431 Calon PPK Ogan Komering Ilir Digelar di Tiga Lokasi Sekolah, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Atasi Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten OKI, Program Bismillah Pj Bupati Asmar Jadi Solusi
Selain itu, tambahnya kesehatan seekor gajah tidak semata tergantung pada gajahnya saja, melainkan juga pada lingkungannya. Semakin berkurang (atau mengecil) habitatnya, nutrisi yang tersedia akan semakin sedikit. Alhasil, gajah harus disuplai dengan suplemen buatan manusia.
Hewan Cerdas, Manja dan Jahil
Banyak kesan cerita Drh. Wahyu saat merawat gajah, yang sehat, sakit, gajah hamil maupun merawat anak gajah.
"Ketika sakit, sifat manjanya keluar. Bahkan, pawangnya [mahout] harus menunggu. Bila tidak dituruti, dia gelisah." Tuturnya.
BACA JUGA:Akhirnya! Jalan Poros Sungsang Banyuasin Bakal Mulus Lagi: Kabar Gembira Bagi Masyarakat!
BACA JUGA:Peserta Calon PPK OKI Dijadwalkan Tes Tertulis di Tiga Lokasi Ini
Merawat hewan terang Wahyu tidak cukup dengan pengetahuan medis saja perlu naluri dan kesungguhan.
"Untuk merawat satwa, kita harus bermain dengan perasaan dan naluri sebab mereka tidak bisa bicara. Kitalah yang berusaha mengerti apa yang mereka rasakan,” ujarnya.
Tantangan lainnya terang dia saat merawat gajah yang berusia remaja dengan tabiat seperti anak baru gede (ABG) layaknya manusia.
"Harus pintar-pintar melihat kondisi emosi gajahnya. Terlebih anak gajah yang masih berusia remaja, emosinya naik-turun karena masa pubertas.
BACA JUGA:Tergabung dalam Kloter 16 dan 18, CJH Asal OKI Masuk Asrama Haji Akhir Mei dan Awal Juni
BACA JUGA:Bendahara Hanura Dodi Primadona Ambil Formulir Bawabup OKI di DPC Demokrat
Jika sudah "ngambek", kata Wahyu, harus jaga jarak dulu, "kita lihat lagi, kalau dia lagi nggak bagus emosinya, kita mengalah dahulu, apalagi gajah ini satwa yang pandai," kata Wahyu.