OKI NEWS - Pasca puncak ibadah haji di (Armuzna) Arafah, Muzdalifah, dan Mina banyak jemaah yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Sehingga saat fase kepulangan tak sedikit jemaah yang mengalami masalah kesehatan.
Misalnya, gejala batuk pilek atau infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Hal ini diungkapkan oleh Tim Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Rendi Yoga Saputra.
BACA JUGA:3 Direktur Swasta Tersangka Korupsi Pemenuhan Kewajiban Pajak 2019-2012 Segera Diadili
BACA JUGA:5 Shio Diselimuti Keberuntungan, Bakal Dihampiri Rezeki Bertubi-tubi
"Berdasarkan data Kesehatan Haji per 25 Juni 2024, pelayanan kesehatan kloter terbanyak adalah ISPA dengan angka 95.013 layanan sejak kedatangan jemaah," kata Rendi kepada Tim Media Center Haji (MCH), di Jeddah, Kamis 27 Juni 2024
Rendi juga menyebut, daya tahan tubuh jemaah umumnya menurun selepas puncak haji. Sebab, Armuzna memerlukan kekuatan fisik yang memadai.
"Sehingga setelah kurang lebih lima hari jemaah fokus pada Armuzna, maka daya tahan tubuh jemaah menurun, seiring dengan nutrisi dan vitamin yang kurang," sambungnya.
Selain itu, Rendi mengungkapkan bahwa faktor cuaca yang panas dan kering serta berkumpulnya jemaah dari berbagai negara serta debu yang beterbangan menjadi pemicu batuk pilek bagi jemaah.
BACA JUGA:OKI Jadi Tuan Rumah Festival Chip In Literasi Digital dari Kemkominfo
BACA JUGA:Panen Padi Gogo di Perkebunan Sawit, Petani OKI Raup Untung Lewat Program Kesatria
Meski begitu, Rendi mengimbau agar jemaah menyiapkan kondisi fisiknya jelang kepulangan ke tanah air.
"Ada anggapan bahwa batuk pilek itu penyakit biasa, pulang dari tanah suci tidak batuk pilek itu hanya unta, hal ini perlu diwaspadai," sambung Rendi.
Karenanya, agar proses kepulangan jemaah haji dapat berjalan dengan lancar tanpa gejala batuk pilek, ia mengimbau jamaah dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan ISPA sebagai berikut: