4. Pastikan Menutupnya hingga Rapat
Setelah air radiator diisi dengan kapasitas yang tepat, maka langkah penting selanjutnya yakni menutup bagian tabung radiatornya hingga benar-benar rapat.
Jika tidak rapat, maka dapat berisiko tutupnya terpental jika nantinya mesin dinyalakan dan bagian radiator mulai mendapat tekanan. Apabila tutupnya lepas, maka air radiator dapat meluber ke berbagai komponen.
BACA JUGA:Motor Listrik Terbaru Yamaha Meluncur, Sekali Cas Bisa Tempuh 65 Km, Berapa Harganya?
BACA JUGA:Chery Fulwin T10 Akan Segera Debut, Punya Performa Tangguh, Sekali Jalan Bisa Tempuh 1.400 Kilometer
Dampaknya, mesin mobil menjadi lebih cepat panas dan bisa saja ada komponen yang mengalami kerusakan karena terpapar air radiator secara langsung.
Kondisi ini, jika dibiarkan secara terus-menerus, maka bisa membuat mesin mobil mati secara tiba-tiba.
5. Lakukan Pengecekan
Jika pengguna telah mengisi air radiator mobil dengan langkah-langkah di atas, maka pastikan untuk melakukan pengecekan akhir supaya dapat meminimalisir berbagai risiko bahaya.
Periksa bagian tutup radiator dan area sekitar tangki reservoir. Pastikan tidak ada tanda kebocoran, misalkan air radiator yang tumpah.
BACA JUGA:Tips Memilih Oli Motor Matik Premium yang Ekonomis dan Aman: Solusi Untuk Kendaraan Lebih Bertenaga
Selain itu, cek kembali apakah setiap tutup sudah terpasang dengan aman atau belum. Jika belum, segera tutup dengan rapat.
Nah, itulah berbagai langkah yang dapat lakukan ketika akan mengisi air radiator. Langkah mudah di atas dapat menjadi referensi bagi pengguna yang ingin melakukan pengisian secara mandiri.
Tentunya, setiap tahap di atas perlu dilakukan dengan hati-hati, karena air radiator sangat berbahaya jika terkena kulit.
Selain bisa mengisi air radiator mobil di rumah, kalian juga bisa membawa mobil ke bengkel resmi untuk melakukan pengisian, atau melakukannya ketika servis rutin.