Lalu, menurut Meta, konsumsi tidak pernah terlambat. Malah sebelum jam makan, semua sudah terbagi ke jemaah. Saat puncak haji, banyak petugas yang membantu.
"Kami bersyukur bisa berangkat haji. Semua perjalanan yang kami laksanakan sesuai dengan apa yang kami harapkan," tutur Meta.
Sementara itu, Subhan Lutfi, jemaah berusia 19 tahun asal Palembang mengakui, komunikasi antar jemaah terjalin baik. Tidak ada miss komunikasi dan miss informasi. Jemaah juga saling membantu.
"Petugas siap 24 jam itu benar-benar ada. Pengalaman saya pribadi mengantar salah satu jemaah saat tengah malam, petugas masih melayani dan membantu. Saat kita bertanya mereka juga langsung melayani dan menjawab dengan baik," puji Lutfi.
BACA JUGA:5.374 Jemaah Haji Deberkasi Sudah Kembali ke Tanah Air, 25 Orang Wafat
Sama seperti yang lain, Mimi Susanti, jemaah asal Muara Sugihan Banyuasin merasa senang dan terharu.
Dia bahagia Kloter 16 mendapatkan penghargaan karena dinilai kompak. Pun dengan Muri, suami Mimi Susanti. Menurut Muri, pelayanan petugas 24 jam penuh tidak berhenti.
"Alhamdulillah Kloter 16 jemaahnya tertib dan kompak. Jumlah jemaah banyak, namun bersedia diatur dan patuh," nilai Muri.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel, Win Hartan menjelaskan, saat berangkat ke Tanah Suci, Kloter 16 berjumlah 447 orang.
Namun ada satu jemaah yang meninggal di Tanah Suci, yaitu, Wartono Noyo Kerto (83) dan ada lima jemaah yang telah pulang lebih awal. Sehingga yang tiba di Palembang hari ini berjumlah 441 orang.
BACA JUGA:Tiba di Asrama Haji, Jemaah Haji Kloter 11 Disambut Hangat PPIH Debarkasi Palembang
BACA JUGA:Hari Ini, Dimulai Pemulangan Jemaah Haji Gelombang II dari Madinah
"Tahun ini Embarkasi Palembang memberangkatkan 8.467 jemaah haji," ujarnya.
Jumlah tersebut, hingga Kloter 16 hari ini sebanyak 7.140 jemaah telah kembali ke Tanah Air dengan rincian 5.954 asal Sumsel, 1.106 asal Bangka Belitung, dan 80 petugas kloter.