PALEMBANG, OKI NEWS,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dikabarkan telah mengeluarkan peringatan dini mengenai ancaman musim kemarau yang bakal melanda di beberapa daerah di Indonesia.
Dari unggahan akun resmi BMKG yang dilihat Sabtu 20 Juli 2024, pihak BMKG memaparkan bahwa puncak dari musim kemarau tahun 2024 ini bakal terjadi pada sekira bulan Juli hingga Agustus.
"Berdasarkan analisa BMKG, puncak musim kemarau 2024 akan terjadi pada bulan Juli di 218 ZOM (31,19%) dan Agustus di 319 ZOM (45,64%)," begitu bunyi yang ditulis BMKG.
Pihak BMKG juga mewaspadai musim kemarau dapat mengakibatkan kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, dapat juga berdampak berkurangnya pasokan air bersih bagi masyarakat setiap daerah hingga juga berdampak bakal gagal panen bagi petani.
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat dengan melakukan upaya penghematan air bersih dengan cara menampung air hujan, penghijauan serta pengerukan waduk bisa menampung air lebih banyak.
Pada tulisan berikut ini, BMKG juga membagikan beberapa tips bagaimana cara menghadapi musim kemarau di Indonesia.
- Menggunakan air dengan bijaksana dan hemat akibat rendahnya curah hujan yang mengisi sumber-sumber air.
- Hindari membuka lahan dengan membakar, terutama pada daerah hutan yang bertanah gambut akibat mudah terbakar dan sulit dimatikan
- Lindungi diri dari suhu dingin dengan mengenakan pakaian hangat, terutama pada malam dan dini hari saat suhu turun drastis. Gunakan selimut atau penghangat ruangan jika diperlukan
- Bagi petani, disarankan untuk melindungi tanaman yang sensitif terhadap suhu rendah dengan menggunakan mulsa, rumah kaca, atau pemanas
- Waspada terhadap potensi jalan licin akibat embun beku yang terbentuk pada malam hari di daerah yang mengalami bediding ekstrem
- Lindungi diri dari paparan langsung sinar matahari dan menghindari aktivitas luar ruangan terutama pada jam-jam terpanas (pukul 11 hingga 15)
- Warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya