Penipuan di WhatsApp lainnya juga pernah ada yang mengatasnamakan salah satu operator seluler.
Korban akan diminta klik file apk yang dikirimkan, berikutnya mereka akan diminta memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.
4. Surat Tilang Palsu
Sejumlah warganet juga mendapatkan dirinya dikirimi surat tilang palsu. Terdapat file apk berjudul 'Surat Tilang-1.0 apk' dalam chat tersebut.
"AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi ".apk" dari orang tak dikenal di gadget anda," kicau akun @MurtadhaOne1.
5. Undangan VCS
Modus lainnya adalah melakukan Video Sall Se* (VCS) dari nomor tidak dikenal, hingga pelaku disebut akan memeras para korbannya.
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancamannya.
"Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi," kata dia dikutip dari berbagai sumber.
"Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja," paparnya.
6. Pengumuman dari Bank
Penipuan lain adalah membuat pengumuman yang seakan berasal dari bank, isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.
Pengguna WhatsApp akan diberikan link untuk mengisi formulir, link tersebut akan membuat data mereka dicuri para pelaku.
7. Kuras rekening pakai kode QR (Quishing)
Modus penipuan yang saat ini lagi naik daun dan menuntutbkehati-hatian dan kewaspadaan pengguna aplikasi pesan WhatsApp adalah Quishing.
Modus penipuan Quishing ini merupakan kombinasi dari penggunaan layanan bayar non-tunai menggunakan kode QR dan Phising.