Persiapan lainnya termasuk penyediaan alat pemadam, seperti 1 mobil tangki dan 22 alat mesin air yang sudah siap digunakan. Empat regu Satgas yang terdiri dari 15 orang juga telah dibentuk, dengan posko karhutla difokuskan di tingkat kabupaten.
BACA JUGA:Ogan Ilir Diintai Karhutla, Kapolres Minta Personel dan Peralatan Harus Layak dan Siaga
Berbeda dengan tahun 2023, penyebaran hotspot di tahun 2024 lebih terkonsentrasi, sehingga posko siaga di tingkat kabupaten tidak perlu turun langsung.
Komandan api di tingkat kecamatan diharapkan dapat menyambungkan komunikasi ke kabupaten dan provinsi untuk pemantauan cepat.
Berdasarkan rilis BMKG, puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus dan September 2024, dengan hujan yang sudah tidak turun saat ini.