Mbah Jumarin Tukang Pikul Tandu Jenderal Sudirman, Nasibnya Kini Memperihatinkan

Minggu 18 Aug 2024 - 19:26 WIB
Reporter : Adly
Editor : Adly

 

OKI NEWS,- Kisah pilu seorang kakek pejuangkemerdekaan berusia 114 tahun bernama Muhamat Amin, harus hidup serba kekurangan dipenghujung usia senjanya disaat 79 tahun kemerdekaan Indonesia.

Bahkan, kakek Muhamad Amin atau lebih dikenal oleh warga dengan sebutan Mbah Jumarin harus tinggal di sebuah rumah kayu yang jauh dari kata layak bersama istri tercinta.

Mbah Jumarin, tinggal bersama sangnistri dirumah kayu berukuran 10 x 10 meter di Desa Brawijaya Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung.

Diceritakan dari salah satu laman pemberitaan yang dikutip Minggu 18 Agustus 2024, Mbah Jumarin yang pernah berjuang bersama Jenderal Soedirman ini masih terlihat gagah saat merayakan hari Kemerdekaan RI di tahun 2024 ini.

Pakaian seragam militer yang dipakainya pun penuh dengan medali serta beberapa pin tanda jasa sebagai pejuang kemerdekaan RI.

Ia menjadi saksi hidup bagaimana perjuangan dari para pejuang terdahulu, yang berjuang merebut kemerdekaan RI dari tangan para penjajah.

Tidak hanya itu saja, Mbah Jumarin juga membuktikan bahwa ia merupakan salah satu veteran perang yang berjasa melawan penjajah dibuktikan dengan sebuah piagam.

Selain piagam, Mbah Jumarin juga memperlihatkan bukti bahwa dirinya seorang pejuang veteran RI dengan sebuah surat keputusan dari Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Mengawali ceritanya, Mbah Jumarin mengaku bergabung dengan pasukan tentara pejuang pada saat umurnya masih 18 tahunan.

Disebutkan, Mbah Jumarin mulai berjuang membela Tanah Air melawan kolonial Belanda dengan bergabung bersama laskar rakyat di Magelang, Jawa Tengah.

Muhamat Amin menuturkan, ia berperang melawan penjajah Belanda di sejumlah daerah bersama Jenderal Soedirman. 

Terakhir ia berperang bersama Jenderal Sudirman di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Jember, Ambulu dan terakhir di Banyuwangi.

Disebutkan juga, tidak banyak yang diharapkan oleh Mbah Jumarin kepada negara. Pada usianya saat ini, ia dan keluarga hanya memiliki mimpi sederhana yakni tinggal di rumah yang layak.

Mbah Jumarin berharap adanya bantuan untuk merenovasi rumah papannya agar layak ia tempati sebelum dirinya menghadap sang pencipta.

Kategori :