Meski mitos sugar rush sangat sering disebut dalam budaya populer, nyatanya banyak orang masih mengonsumsi gula dalam jumlah besar yang membahayakan.
Pada fakta dan kenyataannya tetap saja dengan mengonsumsi permen setelah makan siang atau mengonsumsi minuman bersenergi sebelum pertandingan itu hasilnya tidak ada gunanya.
BACA JUGA:Apakah Boleh Makan Makanan yang Jatuh Belum 5 Menit? Ini Penjelasanya
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 5 Cara Alami Mengusir Nyamuk yang Efektif dan Aman
Gula mungkin akan membuat seseorang bisa berenergi untuk sementara waktu saja dimana dampak ini akan sama seperti tubuh memetabolisme makanan lain.
Tapi energi dari gula ini nantinya akan cepat hancur.
Jadi buanglah mindset bahwa gula adalah solusi ajaib karena gula tak akan bertahan lama seperti kafein dan dari banyak sisi gula sebenarnya jauh lebih buruk ketimbang makanan lain.
Gula berkaitan dengan obesitas bahkan beberapa kemungkinan buruk lainnya dimana pada masa kanak-kanak juga jadi penyebab utama kerusakan gigi pada anak-anak.
BACA JUGA:Benarkah Perokok Berat Bagus Mengkonsumsi Timun untuk Paru-paru? Cek Faktanya Disini
BACA JUGA:Makan Pisang Setiap Hari: Rahasia Kecantikan dan Umur Panjang yang Terbukti
Hal ini nantinya akan dapat menyebabkan peradangan, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan menempatkan anak-anak pada risiko tekanan darah tinggi dan diabetes di masa depan yang tentunya membahayakan.
Harapan para peneliti ini dengan adanya temuan penelitianya ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sugar rush adalah mitos.
Nah dengan adanya penelitian ini tentu akan membantu mengurangi konsumsi gula dan menyediakan ruang untuk alternatif makanan yang lebih sehat.
Perlu ditanamkan dalam pikiran bahwa gula adalah salah satu musuh tubuh manusia, yang mana hal ini sangatlah tidak disarankan.
BACA JUGA:Mengapa Makan Buah di Pagi Hari Bermanfaat: Memulai Hari dengan Keseimbangan Energi dan Kesehatan
BACA JUGA:Dibalik Air Kelapa Hijau yang Menyegarkan, Ini Sederet Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh