Hal ini merupakan bukti adanya teori lempeng tektonik, yang baru mulai diterima oleh para ilmuwan ketika mulai menggali lubang bor.
Menurut laman Science Alert, China belum mengungkap lebih banyak mengenai lubang bor, atau jenis eksperimen dan analisis yang akan dihasilkan setelah lubang tersebut selesai dibangun.
BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi Vivo Y18e: Hp Entry-Level Rp1 Jutaan dengan Performa Tinggi & Desain Elegan
Akan tetapi, proyek ini dapat membantu verifikasi pengetahuan tentang kerak Bumi.
Diketahui, kerak Bumi di daratan bervariasi. Rata-rata tebalnya sekitar 30 kilometer (19 mil) hingga mencapai 100 kilometer (62 mil).
Sedangkan, ketebalan tersebut hanya bisa ditemukan wilayah pegunungan dari permukaan Bumi.
Artinya, masih berada jauh dari mantel bumi. Menggali Bumi tidak akan semudah yang diceritakan.
BACA JUGA:iOS 17.5 Sudah Rilis! Kabar Gembira Untuk Pengguna Apple Kecuali iPhone seri X ke Bawah Tak Diajak
BACA JUGA:iOS 17.5 Sudah Rilis! Kabar Gembira Untuk Pengguna Apple Kecuali iPhone seri X ke Bawah Tak Diajak
"Kesulitan konstruksi proyek pengeboran ini dapat dibandingkan dengan sebuah truk besar yang melaju di atas dua kabel baja tipis," kata Sun Jinsheng, ilmuwan dari Akademi Teknik China.