OKI NEWS - Kasmuri, atau yang akrab dipanggil Pak Muri oleh warga sekitar, adalah seorang petani di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Ogan Komering Ilir (OKI), yang telah berhasil memodifikasi mesin penggilingan padi biasa menjadi Rice Milling Unit (RMU) serbaguna dengan kapasitas menengah.
Berkat ketekunan dan pengalaman yang ia dapatkan dari mengelola penggilingan padi milik ayahnya di Jawa, Muri kini mampu menghasilkan beras berkualitas medium dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton per jam.
"Saya ini cuma petani biasa, hanya lulusan SMP, tetapi saya ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang dan memiliki nilai ekonomis," kata Muri saat ditemui oleh tim Pemkab OKI dan BI Perwakilan Sumatera Selatan di Desa Sungai Belida, Lempuing Jaya, Selasa 28 Agustus 2024.
Muri menceritakan bahwa ide awal untuk menciptakan mesin penggilingan padi serbaguna ini muncul ketika mendengar keluhan sesama petani tentang tingginya biaya penggilingan padi, yang ditambah dengan biaya tanam dan perawatan.
BACA JUGA:Penanganan Karhutla di Muba dan OKI! Hukum Ditegakkan, Upaya Pemadaman Diintensifkan
"Dari situ saya mencoba membuat alat yang murah dan hemat biaya, tetapi tetap menghasilkan produk berkualitas tinggi, sehingga bisa membantu sesama petani untuk menghemat biaya," jelas Muri.
Mesin RMU yang ia modifikasi tidak hanya menghasilkan beras berkualitas tinggi, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fitur seperti mesin pengering, pengayak padi, pemisah dedak, dan pencacah beras.
"Mesin pengering berfungsi untuk mengurangi kadar air tanpa perlu dijemur, sehingga menghemat waktu. Gabah dari petani dikeringkan beberapa jam dan kemudian siap untuk digiling," tambahnya.
Muri mengklaim bahwa dengan mesin yang ia ciptakan, kandungan beras kepala besar mencapai 95 persen dan derajat sosoh 100 persen dalam proses penggilingan.
BACA JUGA:Peluncuran Program Genius di OKI, Ratusan Siswa SD Diberi Edukasi Pola Makan Sehat
BACA JUGA:KPU Buka Pendaftaran Paslon Bupati OKI Selama 3 Hari, Ini Jadwal Lengkapnya
Beras yang dihasilkan juga berkualitas medium. Keunggulan lainnya adalah tidak ada limbah, karena kulit padi langsung menjadi dedak halus yang bisa digunakan sebagai pakan ternak.
Menurutnya, modifikasi mesin ini menggunakan mesin diesel bekas yang lebih murah dibandingkan dengan membeli mesin baru yang harganya bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
"Semua mesin di sini seken, tidak ada yang baru. Saya mendapatkan mesin-mesin ini dari pabrik yang sudah beralih ke tenaga listrik," kata Muri.