Kerokan yang dilakukan secara berlebihan dapat memicu peradangan kronis pada kulit, yang dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dalam beberapa kasus yang jarang, kerokan dapat memicu reaksi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
4. Risiko Komplikasi pada Kondisi Medis Tertentu
Pada orang dengan gangguan perdarahan atau yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, kerokan dapat menyebabkan perdarahan yang lebih parah.
BACA JUGA:3 Weton yang Semakin Tua Semakin Berjaya Tahun 2025, Cek Ada Wetonmu?
BACA JUGA:3 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin BAB Lancar Loh, Apa Saja?
Individu dengan kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis lebih rentan mengalami iritasi akibat kerokan.
Meskipun jarang, kerokan pada kulit yang sudah mengalami kerusakan akibat sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
5. Tidak Ada Bukti Ilmiah yang Kuat
Meskipun banyak orang percaya pada khasiat kerokan, belum ada bukti ilmiah yang kuat dan konsisten mengenai mekanisme kerja kerokan dalam menyembuhkan penyakit.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Tiba, Ini 5 Obat Alami yang Dapat Mengurangi Sakit Tenggorokan dengan Cepat
BACA JUGA:7 Tips Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba Akhir Tahun
Efek samping kerokan, seperti memar dan iritasi kulit, lebih sering dilaporkan dibandingkan manfaatnya.
Hindari kerokan pada kulit yang terluka, terbakar, atau mengalami infeksi.
Kerokan tidak dianjurkan pada orang dengan demam tinggi.Orang dengan gangguan perdarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah harus menghindari kerokan.
Konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan kerokan jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti kanker atau penyakit jantung.