OKI NEWS - Pada proses inventarisasi kendaraan dinas yang dilakukan di halaman kantor Pemda Ogan Komering Ilir (OKI) pada Senin, 3 Maret 2025, ditemukan sebanyak 210 unit kendaraan dinas yang tidak dapat dihadirkan.
Kendaraan-kendaraan tersebut tidak terlihat tanpa penjelasan yang jelas mengenai keberadaannya.
Kepala Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) OKI, Yurina Madona, menyatakan bahwa ketidakhadiran kendaraan-kendaraan dinas ini menjadi perhatian serius dan pekerjaan rumah bagi pihaknya untuk segera melacak keberadaan kendaraan tersebut.
“Kami akan segera melakukan pencarian kendaraan-kendaraan yang tidak hadir dalam inventarisasi ini dalam waktu dekat,” ujar Yurina.
BACA JUGA:Bupati Muchendi: Membangun OKI Butuh Superteam Bukan Superman
BACA JUGA:Banjir Rendam Enam Desa di Lempuing Jaya, Bupati dan Wabup OKI Gerak Cepat Beri Bantuan
Dari total 472 unit kendaraan dinas yang dimiliki Pemda OKI, Yurina menjelaskan bahwa 435 unit di antaranya merupakan mobil roda enam, sementara satu unit lainnya adalah mobil roda 10.
Selain itu, 60 unit kendaraan dinas yang tidak hadir dalam inventarisasi tercatat dalam dokumentasi. Sebagian di antaranya sedang dalam proses perbaikan karena kerusakan, sementara lainnya masih digunakan untuk keperluan dinas.
Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, menambahkan bahwa proses pengumpulan kendaraan dinas ini dilakukan sebagai bagian dari upaya verifikasi dan inventarisasi aset Pemda.
Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi kendaraan yang selama ini digunakan dalam mendukung tugas-tugas pemerintahan.
BACA JUGA:Dua Camat di OKI Terjerat Kasus Korupsi, Pemkab Segera Tunjuk Plt
BACA JUGA:Pemkab OKI Kembali Gelar Safari Ramadan 2025, Siapkan Rangkaian Kegiatan Keagamaan
“Penginventarisasian ini penting agar kami dapat mengetahui kondisi kendaraan yang selama ini digunakan untuk menunjang operasional Pemda,” ungkap Muchendi.
Bupati Muchendi juga menegaskan bahwa saat ini Pemda OKI tidak dapat menganggarkan pembelian kendaraan dinas baru mengingat kondisi keuangan daerah yang tengah mengalami defisit.
Oleh karena itu, fokus utama adalah efisiensi anggaran, termasuk pemeliharaan kendaraan dinas yang sudah ada.