OKI NEWS - Pencarian bocah yang tenggelam di Sungai Komering, Desa Ulak Ketapang, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), masih terus berlanjut hingga hari ini.
Tim gabungan yang terdiri dari Tim SAR Basarnas, BPBD Kabupaten OKI, Polsek Teluk Gelam, Koramil, serta perangkat kecamatan masih berusaha menemukan korban.
Hari ini merupakan hari ketiga pencarian bocah berusia 8 tahun yang masih duduk di bangku SD tersebut. Fokus pencarian kali ini diarahkan ke wilayah Kayuagung, dengan tim yang sudah mulai bergerak sejak pagi.
"Iya, pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Mudah-mudahan hari ini korban bisa ditemukan," ujar Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin.
BACA JUGA:Jelang Idulfitri, Pemkab OKI Gencarkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Bahan Pokok
BACA JUGA:Pemkab OKI Bersama PT Sampoerna Agro Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Menurut Listiadi, biasanya korban tenggelam akan mengapung dalam waktu tiga hari sehingga lebih mudah ditemukan.
"Kalau melihat dari kejadian-kejadian sebelumnya, biasanya korban tenggelam akan muncul ke permukaan dalam tiga hari. Tapi, ini tidak bisa dijadikan patokan, karena ada kemungkinan jasad tersangkut di sesuatu di dalam air," jelasnya saat diwawancarai, Jumat 14 Maret 2025.
Pencarian akan terus dilakukan hingga lima hari ke depan, meskipun tim berharap korban bisa ditemukan secepatnya. "Dalam pencarian ini, kami menurunkan tujuh personel BPBD OKI," tambahnya.
Tim pencarian dari BPBD OKI dipimpin oleh Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik, Yudho Siswantoro, SKM. "Kami semua berharap hari ini korban bisa ditemukan," katanya.
BACA JUGA:Dukung Produktivitas Petani, Bupati OKI Bagikan Pupuk untuk 972 Hektare Lahan Sawit
BACA JUGA:Stok Darah Kosong, PMI OKI Siap Bantu Pasien dan Fasilitas Komunitas Pendonor
Sebelumnya, tim SAR masih berusaha mencari korban bernama S (8), yang tenggelam pada Rabu sore 12 Maret 2025 di Sungai Komering.
Korban, yang merupakan siswa SD Negeri 1 Sukaraja, tenggelam saat mandi di sungai bersama teman-temannya.
Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian tersebut pada Rabu malam sekitar pukul 20.45 WIB.