OKI NEWS - Diduga tak terima kekalahan dalam aksi balap liar, sekelompok pemuda di Kota Palembang terlibat tawuran pada Minggu, 16 Maret 2025.
Insiden ini bermula dari kekalahan salah satu kelompok dalam balapan liar, yang kemudian berujung pada bentrokan.
Kejadian ini tersebar di media sosial, menunjukkan aksi tawuran yang berlangsung di kawasan Jalan Talang Kelapa, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, pada Sabtu dini hari, 15 Maret 2025.
Aksi balap liar dan tawuran ini dinilai sangat membahayakan, bukan hanya bagi para pelaku tetapi juga masyarakat sekitar yang melintas di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Kasus Suap Fee Proyek di OKU, KPK Tetapkan Kadis PUPR Hingga 3 Anggota DPRD Jadi Tersangka
BACA JUGA:ABK Kapal Motor di OKI Tersengat Listrik dan Jatuh ke Sungai Ditemukan 3 Km dari Titik Kejadian
Untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, pihak kepolisian telah memetakan lokasi-lokasi yang dianggap rawan, terutama setelah momen "Asmara Subuh."
Sebuah unggahan dari akun Instagram @palembang.update pada Minggu, 16 Maret 2025, menyebutkan, "Tawuran pecah setelah balap liar semalam sekitar pukul 22.54. Diduga dipicu oleh salah satu kelompok yang tidak terima kekalahan. Lokasi kejadian dekat SMA 22."
Di hari yang sama, bentrokan lain juga terjadi di kawasan Simpang Tugu KB, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.
Hingga kini, penyebab tawuran tersebut belum diketahui, namun peristiwa itu sempat meresahkan warga yang melintas setelah Asmara Subuh.
BACA JUGA:Banjir di OKI Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Waspada
BACA JUGA:Viral di Medsos! Warga Desa Lingkis OKI Kesetrum di Jembatan dan Tercebur ke Sungai
Selama bulan Ramadan, aksi balap liar di jalan-jalan protokol Kota Palembang semakin marak. Tak jarang, aksi kebut-kebutan ini mengganggu arus lalu lintas dan membuat pengendara lain resah.
Banyak laporan menyebutkan bahwa kelompok pemuda ini sering menutup jalan untuk balapan, menyebabkan kemacetan panjang.
Balapan liar biasanya dimulai sejak Asmara Subuh dan terus berlangsung hingga pagi hari, menjadi pemandangan rutin bagi warga yang melintas. Bahkan, meskipun sudah dibubarkan oleh polisi, mereka kerap kembali menggelar balapan di malam harinya.