Karena itu, pihaknya mempertemukan langsung para provider dan kepala desa untuk mencari solusi bareng.
BACA JUGA:70 Mobil Dinas Pemkab OKI Akhirnya Dikumpulkan, Ada yang Rusak Berat
BACA JUGA:Pesan Berantai Soal Razia Kendaraan Bikin Heboh, Ini Kata Kapolres OKI
Salah satu solusi yang muncul dari pertemuan ini adalah program “Simpati” dari PT Telkomsel Wilayah Sumsel. Program ini bertujuan memperluas jaringan di desa-desa lewat kerja sama antara pemerintah daerah, desa, dan Telkomsel.
"Melalui skema ini, tower kecil (point to point) bisa dibangun oleh desa atau pemda sesuai standar Telkomsel, nanti alatnya akan dipasang oleh kami," kata Muhammad Ridho Purnawijaya, Manager Network Operations Telkomsel Palembang.
Jika tidak ada anggaran atau lahan untuk membangun tower, menurut Ridho, gedung tinggi seperti rumah walet bisa dimanfaatkan asal sesuai standar dan izinnya lengkap.
Program ini sebelumnya sudah dijalankan di Desa Lubuk Pandan (Musi Rawas), Desa Ulak Mengkudu (Empat Lawang), dan Desa Talang Belitar (Rejang Lebong, Bengkulu).
BACA JUGA:Warga Pedamaran Geruduk Kantor Bupati OKI, Protes Jalan Ditutup Perusahaan Sawit
BACA JUGA:Peluncuran Program MBG di SDN 1 Serigeni Lama OKI Terhambat Masalah Distribusi
“Semoga program ini bisa jadi jawaban buat masalah sinyal di OKI,” ucapnya.
Sementara itu, untuk desa-desa yang masuk kategori blank spot, Pemkab OKI akan mengandalkan bantuan internet satelit dari Gubernur Sumsel melalui program Bantuan Keuangan Khusus (BKBK).
“Insya Allah tahun ini bantuan internet satelit dari Pemprov Sumsel akan masuk ke wilayah-wilayah blank spot. Mudah-mudahan masalah sinyal di OKI bisa cepat diatasi,” tutup Adi.