PALEMBANG, OKI NEWS,- Masyarakat kabupaten Ogan Ilir khususnya di Kecamatan Pemulutan, dihebohkan dengan rekaman video detik-detik oknum diduga Kepala Desa (Kades) digrebek warga berbuat mesum dengan selingkuhan.
Berdasarkan informasinya, sosok pria yang terekam digrebek warga saat ber indehoy ria dengan selingkuhannya itu bernama Rohiman diduga oknum Kades Teluk Kecapi Kabupaten Ogan Ilir.
Diketahui juga, peristiwa penggrebekan terhadap diduga oknum Kades ini turut disaksikan langsung oleh istri sang oknum Kades bersama warga sekitar.
Aksi dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh diduga oknum kades ini, ternyata tidak hanya terjadi di Kabupaten Ogan Ilir saja.
Dari hasil penelusuran beberapa informasi, aksi perselingkuhan juga sering dilakukan oleh oknum-oknum Kades pada beberapa daerah lainnya.
Sehingga, aksi perselingkuhan hingga menjurus perbuatan maksiat dan digrebek warga seperti menjadi fenomena tersendiri dikalangan oknum kades "nakal".
Berikut akan dirangkum beberapa peristiwa kasus dugaan perselingkuhan oknum kades diberbagai wilayah di Indonesia, yang dihimpun dari berbagai sumber informasi Sabtu 1 Juni 2024.
1. Oknum Kades Luwu Utara Sulawesi Selatan
Oknum kepala desa (kades) berinisial SP di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan ke polisi atas tuduhan berzina dengan istri warganya, seorang wanita berinisial SH.
Mirisnya, oknum Kades itu dituding sudah 4 kali melakukan perzinaan, salah satunya terjadi di kandang ayam yang terjadi pada awal bulan Maret 2024.
Kasat Reskrim Luwu Utara AKP Juddi Titaleppa saat itu membenarkan adanya laporan seorang kades Kecamatan Tana Lili diduga selingkuh dan dilaporkan atas dugaan perzinaan oleh istri orang lain.
Juddi mengatakan pihaknya sudah memeriksa keterangan istri pelapor selaku wanita yang dituding berzina dengan kades. Menurut dia, wanita SH tak menampik telah bersetubuh dengan oknum kades tersebut.
"Jadi mereka melakukan itu di beberapa tempat, di pondok empangnya kepala desa, di sanggar tani dan terakhir itu di kandang ayam. Sementara kita dalami keterangan-keterangan tersebut," ucap Juddi dikutip dari berbagai sumber.
Juddi mengatakan pihaknya perlu waktu untuk mendalami laporan tersebut. Pasalnya, tak ada saksi terkait laporan perzinaan itu.