Restart memastikan semua proses dan aplikasi berhenti sepenuhnya, sehingga dapat mengganggu aktivitas berbahaya yang mungkin tersembunyi di latar belakang.
BACA JUGA:Oppo A18 Punya Performa Bertenaga Berkat MediaTek Helio G85 Serta Desain Bodi Elegan
BACA JUGA:Penetapan Deru Untuk Hadir Sebagai Saksi Sidang Kasus KONI Sumsel Digelar Hari Ini, Dikabulkan?
Meskipun NSA tidak memberikan detail teknis, para ahli percaya bahwa me-restart perangkat secara rutin dapat mengurangi risiko serangan siber tertentu.
2. Membersihkan Memori Sementara
Merestart handphone juga penting dari segi kinerja dan keamanan. Tindakan ini membantu membersihkan memori sementara dari data sensitif yang mungkin tersimpan.
Selain itu, restart juga dapat menonaktifkan sementara aplikasi berbahaya atau malware yang berjalan di latar belakang.
BACA JUGA:Oppo A18 Punya Performa Bertenaga Berkat MediaTek Helio G85 Serta Desain Bodi Elegan
Dalam laporan yang berjudul "Praktik Keamanan Siber" NSA. Dokumen tersebut menganjurkan tindakan keamanan yang tampaknya sederhana tetapi penting, yakni mematikan dan menyalakan kembali smartphone (restart) setidaknya seminggu sekali.
Restart smartphone disebut tak hanya menyelesaikan gangguan atau masalah kinerja tetapi juga melindungi perangkat dari kemungkinan adanya ancaman keamanan siber.
Restart memastikan semua proses dan aplikasi berhenti sepenuhnya. Kegiatan tersebut berpotensi menganggu aktivitas berbahaya yang tersembunyi di background.
NSA memang tak menyelidiki secara spesifik teknisnya, namun para ahli percaya, restart perangkat secara rutin akan mengganggu proses yang berlangsung, yang bisa dieksploitasi oleh jenis serangan siber tertentu.
BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Realme Narzo N65 5G Mid Range Terbaik 2024, Smartphone Gaming Tangguh!
Hal ini terutama penting mengingat banyaknya aplikasi dan sistem operasi yang terus mengalami pembaruan, sehingga merestart perangkat menjadi cara efektif untuk memastikan bahwa pembaruan keamanan terbaru telah diterapkan.