Unik, Pertandingan Sepak Bola di NTT Ini Tetap Berlangsung Meski Dibelakangnya Gunung Sedang Meletus

Unik, Pertandingan Sepak Bola di NTT Ini Tetap Berlangsung Meski Dibelakangnya Gunung Sedang Meletus--

"Pertandingan dibawah pengawasan BMKG, karena FIFA sudah nyerah," timpal komentar akun @hafid*****.

"Benar-benar pertandingan yang sangat menegangkan," tulis komentar akun @muhad*****.

"Ini supporternya jauh amat nyalain flare nya di gunung," tulis komentar kocak warganet lainnya.

Sementara itu, pertandingan sepak bola yang cukup unik juga pernah terjadi beberapa waktu lalu yang mana pertandingan sepak bola dimainkan di lereng gunung di negara Austria

Di sini, ada sebuah daerah memainkan sepak bola di tanah sangat curam yang disebut sepak bola alpine. 

Mengutip dari berbagai sumber, olahraga ini merupakan variasi dari olahraga paling populer di dunia saat ini yakni sepak bola.

Jika sepak bola pada umumnya dimainkan di tanah datar, namun olahraga yang satu ini malah mewajibkan para pemain hingga wasit bermain di tempat sangat berbahaya yakni lereng gunung. Pasalnya, sepak bola alpine disebut memang harus dimainkan di tempat itu.

Meski terbilang sangat mustahil, olahraga yang dimainkan di Pegunungan Alpen ini ternyata dinikmati para pemain. 

Apalagi, warga lokal setempat dikabarkan tidak memiliki lahan cukup untuk bermain sepak bola di tanah datar hingga membuat mereka bermain di lereng gunung.

Diketahui, awal mula sepak bola alpine pertama kali dilakukan ketika penduduk lokal setempat menonton sepak bola piala dunia tahun 2014 lalu. 

Saat itu, mereka mengaku bosan ketika menyaksikan sebuah pertandingan di TV hingga memiliki ide untuk bermain sepak bola di lereng gunung.

Berkat hal tersebut, mereka pun memutuskan bermain sepak bola di lereng gunung yang sangat curam karena menganggap laga sepak bola yang ditonton saat itu sangat tidak menantang. Dari situlah, warga lokal bermain sepak bola di lereng gunung.

Walau terbilang sulit, namun para pemain mengaku menikmatinya. Pasalnya, setiap tim harus mengeluarkan tenaga lebih ketika bermain. 

Bahkan, wasit sekalipun juga mengeluarkan tenaga ekstra ketika mengawasi laga karena harus turun-naik lereng gunung yang cukup curam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan