Jaga Kesehatan, PPIH Imbau Jemaah Risti dan Lansia Badal Lontar Jumrah
Jaga Kesehatan, PPIH Imbau Jemaah Risti dan Lansia Badal Lontar Jumrah--
Di antara waktu tersebut, jemaah bisa menyesuaikan waktu lontar pada saat sore hari atau malam dengan pertimbangan kondisi cuaca tidak panas atau lebih sejuk.
BACA JUGA:Fase Mabit di Mina, Menteri Agama RI Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah Haji
BACA JUGA:Tanpa Aplikasi! Ini Cara Mudah Mendapatkan Saldo DANA Gratis hingga Rp125.000
“PPIH mengingatkan jemaah agar mematuhi ketetapan waktu lontar jumrah yang telah ditentukan. Penetapan jadwal tersebut untuk meminimalisasi potensi risiko di tengah kepadatan jemaah di area lontar jumrah, serta semata untuk keselamatan jemaah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.
“PPIH telah menempatkan petugas di sekitar area lontar jumrah untuk membantu mengarahkan dan memastikan jemaah haji indonesia melaksanakan lontar jumrah dengan aman,” tambahnya.
Widi mengimbau jemaah agar selalu berada dalam rombongan regu ataupun kloternya ketika berangkat dari tenda Mina ke jamarat dan saat kembali.
“Tidak perlu tergesa-gesa ketika berjalan menuju jamarat, selain untuk menghemat tenaga juga untuk mempertimbangkan jemaah lain dalam rombongannya, khususnya jemaah wanita, disabilitas dan lansia,” tegasnya.
BACA JUGA:Unik, Pertandingan Sepak Bola di NTT Ini Tetap Berlangsung Meski Dibelakangnya Gunung Sedang Meletus
BACA JUGA:Idul Adha 2024, Polres OKI Kurban 6 Sapi dan 7 Kambing
“Ketika akan kembali ke tenda , pastikan berada di jalur yang benar. Jangan melawan arus jalur jemaah, karena akan berpotensi tabrakan. ikuti arahan petugas, ketua regu, ataupun ketua rombongan,” pesannya.
Ia berpesan, saat jemaah akan melakukan aktivitas lontar jumrah, pastikan membawa bekal minuman untuk menjaga hidrasi tubuh. Membawa identitas diri berupa paspor, visa, gelang tangan, serta identitas rombongan yang mudah dikenali oleh rekan lainnya.
Hingga hari ini, tercatat jemaah haji reguler yang wafat di Tanah Suci berjumlah 120 orang dengan rincian; wafat di Bandara 3 orang, di Madinah 18 orang, di Makkah 87 orang dan di Arafah 9 orang. Jemaah haji khusus yang wafat berjumlah 8 orang.