Fase Mina Selesai, Jemaah Haji Indonesia Bersiap Tawaf Ifadhah

Fase Mina Selesai, Jemaah Haji Indonesia Bersiap Tawaf Ifadhah --
“Bagi jemaah Nafar Tsani, sembari menunggu dijemput bus yang akan membawa ke hotelnya di Makkah dapat memanfaatkan kesempatan waktu di Mina untuk bersyukur kepada Allah atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menyelesaikan mabit dan melontar jumrah dengan sempurna,” tutupnya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 13.17 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 165 orang.
BACA JUGA:Dijamin Akurat, Inilah Cara Unik Hitung Berat Daging Sapi Kurban Tanpa Timbangan
BACA JUGA:Heboh, Warga Tegal Binangun Temukan Daging Kurban Berlafadzkan Allah
Masa puncak haji telah dilalui jemaah haji Indonesia, Saat ini jemaah yang mengambil nafar awal secara berangsur mulai meninggalkan Mina --
Meski pun telah berlangsung relatif tanpa kendala berarti, Menteri Agama RI,Yaqut Cholil Qoumas mengaku akan tetap mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji.
"Jadi begini, semua kita akan evaluasi, tidak ada yang tidak kita evaluasi demi perbaikan layanan jemaah , itu poinnya," ujar Menag Yaqut.
Semua yang dilakukan pemerintah, lanjut Menag, meski pun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan tetap harus ada evaluasi.
"Apapun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Jadi termasuk katanya ac mati, di mana ac mati, kita akan segera evaluasi," tegas Gus Men, panggilan akrabnya.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Kukuhkan Forum FSBI, Ini Harapannya
Bahkan evaluasi ini juga dilakukan secara kontinyu di lapangan.Gus Men mencontohkan, di lapangan misalnya ia
mendapatkan aduan soal jemaah dari embarkasi KNO yang tidak mendapatkan tenda.
"Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada mashariq untuk tenda mereka kita pakai. Hari ini kita menggusur tendanya perusahaan mashariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," tuturnya.
"Ini kan evaluasi-evaluasi yang sifatnya responsif, tetapi ke depan supaya layanan jemaah lebih baik tentu butuh evaluasi yang lebih komprehensif," imbuhnya.