Pangkalan Gas di OKI Alami Kelangkaan Stok, Harga Melonjak Hingga Rp25.000
Pangkalan Gas di OKI Alami Kekurangan Stok, Harga Melonjak Hingga Rp25.000.--
Ia menambahkan bahwa masyarakat di Kayuagung sangat bergantung pada gas elpiji 3 kg untuk memasak, karena penggunaan kayu bakar sudah tidak lagi umum.
Sementara itu, Anton, pemilik pangkalan gas di Jalan Letnan Yusuf Singadekane Kayuagung, menyatakan bahwa pasokan gas elpiji 3 kg di pangkalannya masih normal seperti biasa.
BACA JUGA:Polres OKI Tangkap Pasutri Pengedar Sabu di Desa Ulak Tembaga
BACA JUGA:Disnakertrans OKI Catat 187 PMI di Luar Negeri, Mayoritas dari Teluk Gelam dan SP Padang
"Di pangkalan kami, gas elpiji 3 kg dijual Rp18.000 per tabung. Konsumen harus menunjukkan KTP dan pembelian dibatasi dua tabung," kata Anton.
Pangkalan Anton menerima pasokan 150 tabung gas elpiji 3 kg setiap minggu, dengan total 600 tabung per bulan.
"Kamis ini akan datang lagi pasokan sebanyak 150 tabung. Kami melayani rumah tangga dan UMKM dengan menunjukkan KTP, dan tidak melayani pengecer," jelasnya.
Anton menambahkan bahwa stok gas elpiji 3 kg di pangkalannya saat ini tinggal tiga tabung saja, sementara untuk ukuran 12 kg dan 5,5 kg masih banyak tersedia.
BACA JUGA:Unggah Video Terbang di Atas Tulung Selapan OKI, Akun Sisca Kohl Diserbu Warganet
BACA JUGA:Pj Bupati OKI: Tingkatkan Pelayanan Publik Tanpa Menunggu Viral di Media Sosial
Dengan kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg, masyarakat Kabupaten OKI sangat berharap pemerintah dapat segera menambah pasokan dan menstabilkan harga.
Gas elpiji 3 kg merupakan kebutuhan esensial bagi banyak keluarga, dan kelangkaan ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
"Rumah-rumah di Kayuagung mengandalkan gas elpiji 3 kg untuk memasak, jadi sangat dikeluhkan kalau harganya mahal," pungkas Yuli.