Kinerja Ekonomi Sumsel Hingga Maret 2024 Tetap Positif dan Stabil

Angka Inflasi di Sumatera Selatan terkendali baik dengan berjalannya perekonomian secara positif.--

BACA JUGA:Diduga Supir Ngantuk, Sigra Hantam Fuso di Jalintim Palembang-Betung, Begini Nasib Penumpang

Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp2,12  triliun, PPN Rp1,16 triliun, PBB & BPHTB Rp20,25 miliar, dan Pajak Lainnya Rp 35,52 miliar.

Sedangkan penerimaan Bea dan Cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp64,92 miliar atau 17,14% dari target.

Normalisasi harga komoditas unggulan menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan Bea dan Cukai. Penerimaan Bea dan Cukai tersebut terdiri dari Bea Masuk Rp46,37 miliar, Bea Keluar Rp18,51 miliar, dan Cukai Rp35,36 juta.

PNBP wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp782,83 miliar atau terealisasi 35,28% dari target.

BACA JUGA:Hari Pertama! Orang Tua Rela ’Ikut’ Tes UTBK-SNBT Unsri Tahun 2024

Secara total PNBP Sumsel tumbuh sebesar 8,14% (yoy). Besaran PNBP tersebut terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum Rp533,98 miliar, dan pendapatan PNBP Lainnya Rp248,84 miliar, (termasuk pendapatan Aset, Lelang dan Piutang Rp16,03 miliar).

Belanja negara menunjukkan kinerja yang meningkat dalam rangka peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur,dan perlindungan sosial.

Belanja K/L wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp3,74 triliun atau 18,48% dari pagu dan tumbuh sebesar 61,57% (yoy).

Belanja K/L tersebut terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp1,49 triliun, belanja barang Rp1,64 triliun, belanja modal Rp0,61 triliun, dan belanja bansos Rp1,31 miliar.

BACA JUGA:10 Manfaat Jus Pare yang Menakjubkan untuk Kesehatan, Dari Diabetes hingga Penuaan Dini

''Terdapat juga dana penyaluran dana TKD yang hingga Maret 2024 ini terus menampakan kinerja yang membagus,'' kata Ferdinan.

Kinerja penyaluran TKD menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga Maret 2024 yang mencapai double digits sebesar 17,60% (yoy), tercatat Rp6,65 triliun atau 21,03% dari pagu (lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 16,43%).

Hal ini didorong utamanya karena pertumbuhan kinerja penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp1,46 triliun atau  14,71% dari pagu.

Indikasi lain sambung dia, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp3,44 triliun atau 25,74% dari pagu, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik mencapai Rp985,58 miliar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan