Pakai Mukenah dan Sajadah, Netizen Malah Salfok Dengan Gambar Salib: Ajaran Agama Apa Ini?

Kristen Ortodoks menganut kepercayaan dan ajaran terdahulu atau ajaran murni--

"saudara q juga kristen ortodhok pakeanya kaya orang islam mlh pake syari lg, pdhl keluargku islam semua hanya satu orang saja," timpal komentar akun @shant*****.

Dari unggahan video ini, menuai kontroversi dari warganet sehingga ditonton sebanyak 37,9 juta tayangan dan dikomentari lebih dari 77 ribu komentar warganet.

Sekilas tentang agama Kristen Ortodoks, yang dilansir dari berbagai sumber informasi Kristen Ortodoks menganut kepercayaan dan ajaran terdahulu atau ajaran murni. 

Sebagaimana dari artinya sendiri, kata "Ortodoks" berasal dari bahasa Yunani Kuno, ὀρθοδοξία yaitu "orthos" yang berarti "benar" atau "tepat" dan "doxa" yang berarti "pengajaran" atau "keyakinan". 

Jadi, secara harfiah, "Ortodoks" dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran yang benar" atau "keyakinan yang tepat".

Sejarah keberadaan Kristen Ortodoks di Indonesia berkaitan dengan perjalanan luar biasa, yang dilalui oleh Romo Arkhimandrit Daniel B.D Byantoro yakni Episkop/pemimpin sekaligus pendiri Gereja Ortodoks di Indonesia. 

Pada awalnya, beliau mempertanyakan beragam denominasi Kristen yang memiliki ajaran yang berbeda-beda. 

Dengan keyakinan bahwa Alkitab, Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus adalah satu, ia mencari ajaran Kristen mula-mula zaman Para Rasul. 

Pencariannya membawanya ke Seoul, Korea Selatan, di mana ia menemukan jawabannya dalam buku "The Orthodox Church" karya Episkop Kalistos Ware. 

Di Korea, ia juga bergabung dengan Gereja Orthodox dari Misi Rusia dan menjadi orang Indonesia pertama yang memeluk iman Orthodox pada zaman modern. 

Setelah itu, Romo Daniel melanjutkan studi ke Yunani dan Amerika.

Lalu pada Jum’at, 21 Juli tahun 1987 Romo Daniel ditahbiskan menjadi Romo Diakon dalam Gereja Orthodox Salib Kudus di Pittsburgh, Pennsylvania,.

Pada tahun 1988, ia diangkat menjadi Romo Presbyter dalam Gereja Orthodox Jana Suci Rasul Paulus di North Royalton, Cleveland, Ohio, oleh Episkop Maximos. 

Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1988, Romo Daniel memulai penginjilan dengan mengenalkan Iman Orthodox kepada keluarganya di Pulau Jawa, yang kemudian tertarik hingga memilih bergabung. 

Selanjutnya, ia mendirikan "Yayasan Suara Dharma Tuhu" di Solo, yang kemudian diubah menjadi "Yayasan Orthodox Injili Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan