Sebut Jalani 'Topo Broto' Usai Bebas Dari Penjara, Panji Gumilang Prediksi Nasib Indonesia Tahun 3045
Sebut Jalani 'Topo Broto' Usai Bebas Dari Penjara, Panji Gumilang Prediksi Nasib ndonesia Tahun 3045--
PALEMBANG, OKI NEWS- Pasca dibebaskan dari masa penahanan, Panji Gumilang Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun yang sempat membuat sejumlah kontroversi setahun silam kini tampil didepan publik khususnya siswa-siswi Ponpes Al Zaytun di Indramayu.
Dalam suatu unggahan video dari akun Tokoh Indonesia, nampak Panji Gumilang memberikan sedikit sambutan didampingi oleh istri, anak serta keluarga didalam Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun.
Dilihat, Kamis 18 Juli 2024 mantan narapida kasus penistaan agama yang di hukum 1 tahun penjara menyampaikan kisahnya selama berada didalam penjara menjalani masa hukuman pidana.
Dikatakan Panji Gumilang, besar manfaat bagi dirinya dengan sering melakukan olahraga berjalan kaki di pagi hari mengelilingi ponpes selama 120 menit sebelum ia dijerat kasus pidana penistaan agama.
"Sebab, dengan pola seperti itu membuat otak, daya khayal dan kesehatan kita menyatu sehingga banyak yang bisa dipikirkan dan bisa di tuliskan dalam keseharian," tutur Panji Gumilang dalam pidatonya.
Selain itu, kata Panji Gumilang dengan banyak berjalan juga bisa menjaga kesehatan serta kemampuan untuk membaca semakin bertambah hari demi hari.
Ia mencontohkan, banyak buku yang tadinya belum sempat ia baca selama dihukum pidana 351 hari lamanya bisa ia baca.
"Buku-buku yang dikarang ribuan tahun lalu, saya baca, banyak sekali yang dibaca selama 351 hari itu," kata Panji Gumilang.
Dengan banyak membaca itu, masih kata Panji Gumilang ia pun memikirkan bagaimana negara Indonesia Raya ini pada tahun 3045 kedepan.
"Kita tidak hanya berpikir 5 tahun, 10 tahun tapi seribu tahun kedepan dan itu masih bisa dikenang," tambahnya.
Ia juga telah membayangkan, bahwa saat itu tepatnya pada tahun 3045 jumlah penduduk di Indonesia sudah berkisar diatas 10 miliar.
Diterangkannya, kalau dari sekarang hingga tahun 3045 nanti hanya berdiam saja tanpa ada perkembangan maka akan hancur Indonesia.
Maka dari itu, ia juga telah memprediksi kebutuhan utama menghadapi tantangan itu yakni kebutuhan pangan pada seribu tahun mendatang untuk Indonesia Raya.