Isu Wacana Pengurangan Separuh Anggaran Makan Siang Gratis Per Porsi Kembali Bikin Heboh Publik
Desas-desus penurunan jatah makan siang gratis dari Rp15 ribu jadi Rp7500 per porsi--
Terbaru, isu mengenai adanya wacana penurunan anggaran jatah makan siang gratis dari Rp15 ribu jadi Rp7500 langsung ditegaskan oleh Wakil Presiden terpilih Gibran Rakambuming.
Putra sulung Jokowi ini menerangkan belum ada kepastian soal pemangkasan anggaran Makan Bergizi Gratis, yang menjadi programnya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan.
"Kata siapa, tunggu kepastiannya dulu," kata Gibran dikutip dari berbagai sumber informasi.
Ia juga meminta media massa untuk tidak memberitakan hal yang belum pasti.
"Ditunggu dulu, jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti," ucapnya
Mengenai anggaran, ia menilai besaran Rp15.000/porsi sudah ideal dan sudah diujicobakan di beberapa tempat.
Dengan besaran anggaran tersebut, pihaknya juga sudah melibatkan banyak ahli gizi. Meski demikian, pihaknya terbuka jika ada masukan dari orang tua murid, murid, maupun guru soal program tersebut.
Pemerintahan Jokowi memasukkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk makan siang gratis dalam RAPBN 2025.
Dengan harga per porsi Rp15 ribu dan asumsi makan bergizi dalam setahun diberikan sebanyak 264 hari, maka jumlah siswa yang terjangkau program hanya 17,9 juta.
Sedangkan dengan harga per porsi Rp9 ribu, maka program bisa dinikmati 29,8 juta murid, dan bisa menjangkau hampir 36 juta siswa jika per porsinya dihargai Rp7500.
Senada juga diterangkan Hasan salah satu tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah terkait isu yang berkembang di masyarakat.
su yang berkembang dan menurut menurutnya mulai jauh dari kebenaran tentang makan bergizi gratis itu dipatok Rp 7500, tiba-tiba sudah ada angka.
Hasan menegaskan satu-satunya informasi yang dapat dipastikan ialah, anggaran senilai Rp 71 triliun dari APBN untuk merealisasikan program itu pada tahun 2025.
Dia juga menyatakan bahwa Prabowo telah memberi instruksi kepada Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran untuk menjalankan program gugus tugas tersebut.
Meski begitu, layak kita tunggu apakah salah program unggulan saat kampanye Pilpres lalu ini dapat berjalan atau bisa jadi polemik di masyarakat.