Polsek Jejawi Mulai Patroli di Titik Rawan Kebakaran Hutan

Personel Polsek Jejawi mulai melakukan patroli guna pencegahan kebakaran hutan dan lahan.--

OKI NEWS - Memasuki musim kemarau tahun ini, yang dimulai pada Juni 2024 berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan semakin jarang dan pada bulan Juli 2024, hujan sudah tidak turun sama sekali.

Kondisi ini menyebabkan lahan gambut dan rawa mulai kekurangan air. Menanggapi situasi ini, personel Polsek Jejawi mulai melakukan patroli guna pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto SH SIk, melalui Kapolsek Jejawi, Ipda Muhammad Rizal SH, menjelaskan bahwa patroli telah dimulai di wilayah Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Hari ini, personel kami memulai patroli ke desa-desa yang dilintasi jalur tol, di mana sepanjang jalan tersebut adalah lahan rawa dan gambut yang rawan terbakar di musim kemarau," kata Kapolsek Jejawi kepada SUMEKS.CO pada Kamis, 25 Juli 2024.

BACA JUGA:Kapolres OKI Dorong Kades di SP Padang Aktif dalam Patroli Pencegahan Karhutla

BACA JUGA:Gelar Pasukan dan Cek Sarpras, Tripika Sungai Menang OKI Siap Hadapi Karhutla

Kapolsek menambahkan bahwa desa-desa yang menjadi fokus patroli pencegahan Karhutla antara lain Desa Pedu, Padang Bulan, Batun, Batun Baru, Terusan Jawa, Simpang Empat, Jejawi, dan Pematang Kijang.

"Semua desa ini memiliki rawa-rawa dan lahan gambut yang sangat rawan terbakar pada musim kemarau," ungkapnya.

Kapolsek juga menegaskan bahwa meskipun saat ini permukaan air di lahan rawa dan gambut masih ada, namun jika hujan tidak turun dalam waktu dekat, lahan tersebut akan mengering dan menjadi sangat rawan terbakar.

"Alhamdulillah, dari patroli hari ini, tidak ditemukan titik panas (hot spot). Lahan rawa dan gambut masih dalam kondisi basah," jelasnya.

BACA JUGA:Cegah Karhutla, Polsek Cengal Pantau Embung dan Menara Api Perusahaan

BACA JUGA:LUAR BIASA! Kapolres Ogan Ilir Terjun Langsung Mitigasi Lapangan Padamkan Api Karhutla yang Membara

Kapolsek berharap agar tahun ini tidak terjadi Karhutla, meskipun musim kemarau sering kali menimbulkan kebakaran hutan dan lahan. "Kalaupun terjadi, semoga tidak parah," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, menyatakan bahwa puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus dan September, berdasarkan data BMKG. Meskipun Juli ini sudah memasuki musim kemarau, masih ada hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di awal bulan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan