Pemprov Sumsel Apresiasi Konsistensi Kilang Plaju Dorong Kesadaran Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim

Kilang Plaju adalah salah satu perusahaan yang mengambil tanggung jawab pengelolaan lingkungan--

Salah satu ikhtiar itu ialah, dukungan terhadap Program Kampung Iklim (Proklim) di Provinsi Sumatera Selatan. 

Sejalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 12, (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 13, (Penanganan Perubahan Iklim), poin 15 (Kehidupan di Darat), Proklim dijalankan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Proklim mengaplikasikan konsep pemberdayaan masyarakat atau Community Based Development, yang melibatkan pemerintah daerah sebagai eksekutor dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel mengapresiasi penuh kontribusi penuh Kilang Plaju pada pelaksanaan Proklim di Bumi Sriwijaya, dengan menyerahkan penghargaan Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Sumatera Selatan tahun 2024. 

Piagam ini diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi perusahaan dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, Elen Setiadi mengapresiasi langkah-langkah Kilang Pertamina Plaju dalam upaya menyelamatkan planet bumi. 

Dalam gelaran Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang digelar di Palembang pada Rabu (31/7/2024) kemarin, Elen mengajak seluruh pihak untuk sama-sama meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sumatera Selatan.

Elen mengutarakan, lingkungan bersih merupakan tanggung jawab bersama, pelaksanaan acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang digelar Venue Kebon Gede, Jl. Sultan M. Mansyur Palembang ini menjadi momen penting untuk menyadarkan kembali kita semua agar melakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

"Apa yang dilakukan oleh Bapak Ibu kecil tetapi kalau ini dilakukan terus-menerus akan menjadi sesuatu yang besar sekali. Mulailah kita menjaga dari yang paling kecil misalnya untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah kemudian yang paling penting adalah karena kita hidup berbudaya dengan air terutama dengan Sungai Musi" Ujar Elen.

Lanjutnya, Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.  

Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem. 

Pemulihan juga meningkatkan penyimpanan karbon dan memperlambat proses ataupun dampak akibat perubahan iklim. 

Pemulihan berkaitan langsung dengan penyelesaian krisis iklim. Dalam upaya penyelesaian krisis iklim, inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bupati/Walikota se-Sumatera Selatan serta stakeholder terkait dalam penanggulangan dan pencegahan krisis iklim di wilayah masing-masing dan saya juga mengajak kepada semua masyarakat untuk terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya dalam mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat," kata dia.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel Herdi Apriansyah menambahkan perlunya meningkatkan kesadaran kolektif bersama-sama masyarakat untuk melawan dampak krisis iklim di Sumatera Selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan