Hikmah Makan Dengan Tiga Jari Yang di Sunnahkan Rasulullah SAW, Muslim Sejati Wajib Tahu

Begini adab Sunnah makan tiga jari yang disarankan Nabi Muhammad SAW--

Nabi Muhammad SAW menganjurkan makan dengan tiga jari untuk makanan yang bisa diambil dengan mudah menggunakan jari, seperti roti atau buah-buahan. 

Namun, untuk makanan berkuah atau yang sulit diambil dengan jari, diperbolehkan menggunakan sendok atau alat makan lainnya.

Adab makan makanan berkuah, seperti sup atau bubur, menggunakan sendok juga berlaku sesuai dengan adab makan yang diajarkan Rasulullah, yakni tetap membaca "Bismillah" untuk memohon berkah dari Allah SWT.

Makan dengan tangan kanan meski menggunakan sendok, dan Makan secukupnya, tidak berlebihan, sesuai dengan sunnah Nabi SAW.

Seperti dikutip dari tausiyah Ustad Adi Hidayat (UAH) yang diunggah pada salah satu Channel Youtube, ia mengingatkan agar hati hati dalam mengartikan makna dari hadist makan menggunakan tiga jari. 

Sebab makna makan dengan tiga jari itu tidak untuk segala jenis makanan. 

"Itulah pentingnya belajar ilmu hadis dan juga bahasa," ucap UAH.

UAH menjelaskan jika saat itu Nabi mengatakan, makan seperti ini, itu yang dipegang saat itu kurma, nabi pegang dengan ketiga jarinya.

Karena melihat para sahabat sangat senang, kata nabi makannya seperti ini dipegang dengan 3 jari.

Zaman nabi pun saat itu sudah ada makanan yang lain lainnya, nah yang dipegang beliau saat itu kurma, Jadi nabi ingin mencontohkan kepada kita.

Kata para ulama hadist, ini menunjukkan sunah saat makan, bukan dilihaylt hanya dengan tiga jari saja, maksudnya sunah dalam hadist tersebut makasudnya makanlah sesuai dengan kadar makanannya.

"Anda kalau makan kurma, kue atau semacamnya ambil dengan tiga jari, nah anda kalau makan nasi pakai tiga jari kapan selesainya, jadi disesuaikan kadar makanannya," katanya.

"Lalu anda mau makan sayur asem pale jari gimana caranya, kan tidak bisa. Harus pakai sendok," tutupnya

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas dalam sunnah makan dengan tiga jari lebih kepada kebiasaan dan adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi tidak mengikat secara ketat dalam semua situasi. 

Yang terpenting adalah menjaga adab dan etika makan, serta bersyukur atas nikmat yang diberikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan