Ketinggian Air Stabil, Lahan Gambut di OKI Tetap Rentan Terhadap Karhutla

Kondisi ketinggian air di lahan gambut di OKI masih normal namun tetap rentan dengan resiko Karhutla.-Foto: Dok. OKI NEWS-

"Hot spot tidak terlalu mengkhawatirkan karena yang berpotensi menimbulkan kebakaran adalah hot fire," tegasnya.

Kepala Manggala Agni Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, mengatakan bahwa puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus dan September, berdasarkan data BMKG. 

BACA JUGA:Unsur Tripika Kecamatan Cengal Ambil Langkah Antisipasi Karhutla

BACA JUGA:Kapolres OKI Dorong Kades di SP Padang Aktif dalam Patroli Pencegahan Karhutla

Meskipun sudah memasuki musim kemarau, beberapa hujan ringan dan sedang masih terjadi pada bulan Juli.

"Prediksi puncak kemarau adalah Agustus dan September. Namun, kondisi lahan gambut yang rawan terbakar di Kabupaten OKI masih basah, sehingga aman untuk saat ini," kata Edi.

Selain itu, Edi juga menyampaikan bahwa Manggala Agni telah bersiap menghadapi musim kemarau dengan melakukan patroli mandiri dan patroli terpadu sejak April lalu. 

"Patroli ini dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di musim kemarau," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan